"Kita bangun desa, kampung, dukuh ini yang tenang dan damai." Kata seseorang yang kampanye mencalonkan diri menjadi kepala desa di suatu wilayah.
"Hah tenang? Memang desa kita ga tenang? Apa dibuat setenang kuburan..." Seloroh lirih seorang warga penuh keheranan.
"Siapa sih itu?" Tanya seorang warga pada yang lain.
"Embuh... Ga tahu. Katanya orang Kampung Lama dekat perumahan itu." Jawab yang ditanya.Â
"Iya, itu tetanggaku. Katanya ia pemborong. Ga pernah keluar rumah." Sahut yang lain.
"Pemborong apa? Kok ga pernah ngajak aku kerja?" Tanya seorang warga yang berprofesi sebagai tukang batu.
"Mana kamu bisa? Hla dia itu pemborong tulisan!" Jawab si tetangga bakal calon kepala desa itu.
"Pemborong tulisan? Maksudnya juru tulis atau penulis?" Tanya tukang batu penasaran.
"Iya penulis... Membuat tulisan papan nama perusahaan, nama jalan, dan nama sekolah."Â
"Ya sudah ga usah dipilih. Nanti kampung jadi tenang seperti kuburan..." Kata si tukang batu ngeloyor pergi diikuti beberapa warga perkampungan yang sebenarnya diundang melihat kampanye bakal calon kepala desa.