Ada yang dititipi dengan blek kecil ada pula yang dititipi berupa bungkusan.Â
Satu blek kecil berisi 40 buah kerupuk seharga 20 ribu rupiah dengan tambahan 3 buah. Artinya, setiap kerupuk harganya 500 rupiah. Pemilik warung biasanya menjual seharga 750 atau 1000 rupiah. Padahal Kang Jajang kulakan seharga 400 rupiah per buah.
Setiap warung atau toko rerata bisa menjual satu blek selama 5-6 hari.Â
Untuk kerupuk dalam bungkusan berisi 11 buah dengan harga 5 ribu rupiah. Pedagang makanan atau warung yang dititipi menjual antara 6-7,5 ribu rupiah. Sedang Kang Jajang sendiri kulakan seharga 4,5 ribu per bungkus.Â
Selain menitipkan pada warung, Kang Jajang juga menjual pada siapa saja termasuk pada wisatawan di Alun-alun Kidul. Juga pada anak kos, ibu-ibu yang sedang belanja. Bahkan pada karyawati toko yang sedang bertugas.Â
"Kalau tidak berani menawarkan sulit mendapat langganan," katanya sambil melayani seorang cewek cantik yang tertarik pada kerupuk puli.Â
Saya yang tertarik pada semangat perjuangannya sebagai pedagang kerupuk yang sederhana, ikut juga membeli satu bungkus.Â
Ya hanya satu bungkus karena sedang sakit gigi. Bukan pelit.
***