Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sisa-Sisa Pedagang Kerupuk Keliling dengan Blek Pikulan

9 Agustus 2022   21:58 Diperbarui: 10 Agustus 2022   14:54 3301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengisi blek yang akan dititipkan ke warung. | Dokumen pribadi 

Ada yang dititipi dengan blek kecil ada pula yang dititipi berupa bungkusan. 

Satu blek kecil berisi 40 buah kerupuk seharga 20 ribu rupiah dengan tambahan 3 buah. Artinya, setiap kerupuk harganya 500 rupiah. Pemilik warung biasanya menjual seharga 750 atau 1000 rupiah. Padahal Kang Jajang kulakan seharga 400 rupiah per buah.

Setiap warung atau toko rerata bisa menjual satu blek selama 5-6 hari. 

Untuk kerupuk dalam bungkusan berisi 11 buah dengan harga 5 ribu rupiah. Pedagang makanan atau warung yang dititipi menjual antara 6-7,5 ribu rupiah. Sedang Kang Jajang sendiri kulakan seharga 4,5 ribu per bungkus. 

Menawarkan tiga bungkus tapi saya hanya beli 1 bungkus. | Dokumen pribadi 
Menawarkan tiga bungkus tapi saya hanya beli 1 bungkus. | Dokumen pribadi 

Kerupuk bungkusan. | Dokumen pribadi 
Kerupuk bungkusan. | Dokumen pribadi 

Selain menitipkan pada warung, Kang Jajang juga menjual pada siapa saja termasuk pada wisatawan di Alun-alun Kidul. Juga pada anak kos, ibu-ibu yang sedang belanja. Bahkan pada karyawati toko yang sedang bertugas. 

"Kalau tidak berani menawarkan sulit mendapat langganan," katanya sambil melayani seorang cewek cantik yang tertarik pada kerupuk puli. 

Saya yang tertarik pada semangat perjuangannya sebagai pedagang kerupuk yang sederhana, ikut juga membeli satu bungkus. 

Ya hanya satu bungkus karena sedang sakit gigi. Bukan pelit.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun