Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Tersenyum seperti Petani Walau Sedang Tidak Beruntung

28 Januari 2022   15:27 Diperbarui: 28 Januari 2022   21:14 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya masih beruntung sempat merasakan tingginya harga cabai untuk beberapa saat. Dan lebih dari itu dia tidak sekedar menanam cabai tetapi tumpangsari dengan menanam jae emprit. Jae emprit merupakan jae dengan rimpang kecil sebesar ibu jari tangan namun pedas.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Urip iku kaya cakra manggilingan. Hidup itu seperti perputaran roda. Kadang di atas merasakan nikmatnya karunia kadang di bawah seperti terlindas roda kehidupan yang menyesakkan. 

Petani cabai di atas masih merasakan nikmatnya harga tinggi sebelum jatuh. Lain lagi dengan petani sawi dan mentimun di bawah ini. 

Harga jatuh pada saat panen pertama sehingga ketika sudah dipetik dengan ongkos yang tak murah terpaksa ditinggalkan di tengah sawahnya. Tidak ada yang membeli. Untuk sawi masih bisa dibiarkan berbunga untuk diambil benihnya.

Sawi. Dokumen pribadi.
Sawi. Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Lahan mentimun. Dokumen pribadi.
Lahan mentimun. Dokumen pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun