Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Tersenyum seperti Petani Walau Sedang Tidak Beruntung

28 Januari 2022   15:27 Diperbarui: 28 Januari 2022   21:14 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentimun dibiarkan. Dokumen pribadi.
Mentimun dibiarkan. Dokumen pribadi.

Untung rugi dalam mengembangkan usaha adalah hal biasa termasuk bagi petani. Perlu pengetahuan dan pengalaman agar keuntungan dapat diperoleh dan kerugian dapat dihindari. 

Jika kerugian yang dialami perlu diterima dengan kebesaran hati seperti kala sedang berada di bawah terlindas roda kehidupan.

Sedih boleh asal jangan larut. Tetaplah tersenyum. Senyum akan mengusir kesedihan.

Seperti yang dilakukan oleh Pak Sujai, petani lansia yang tetap tegar walau hasil panen sayurnya kurang berhasil. Kali ini Pak Sujai (sebut saja namanya demikian) tersenyum bahagia dengan membawa empat belas buah kelapa yang dipetiknya sendiri. Empat ditaruh di bodi sepeda dan sepuluh buah dibonceng dalam glangsi atau karung plastik.

Badannya yang kecil seperti penulis ternyata Beliau masih berani dan kuat memanjat pohon kelapa setinggi 15-18 m. 

"Waduh taksih kendel nggih mboten ajrih?"  Artinya, waduh masih berani  dan tidak takut ya,Pak?

"Kabeh nggih wonten resikone. Sing penting ati-ati." Jawab Pak Sujai sambil tersenyum.

Semua ada resikonya. Terpenting hati-hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun