Ya masih beruntung sempat merasakan tingginya harga cabai untuk beberapa saat. Dan lebih dari itu dia tidak sekedar menanam cabai tetapi tumpangsari dengan menanam jae emprit. Jae emprit merupakan jae dengan rimpang kecil sebesar ibu jari tangan namun pedas.
Urip iku kaya cakra manggilingan. Hidup itu seperti perputaran roda. Kadang di atas merasakan nikmatnya karunia kadang di bawah seperti terlindas roda kehidupan yang menyesakkan.Â
Petani cabai di atas masih merasakan nikmatnya harga tinggi sebelum jatuh. Lain lagi dengan petani sawi dan mentimun di bawah ini.Â
Harga jatuh pada saat panen pertama sehingga ketika sudah dipetik dengan ongkos yang tak murah terpaksa ditinggalkan di tengah sawahnya. Tidak ada yang membeli. Untuk sawi masih bisa dibiarkan berbunga untuk diambil benihnya.