Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Sikap Gotong Royong Masyarakat Kita Saat Keluarga Berdukacita

6 November 2019   15:39 Diperbarui: 6 November 2019   16:11 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas biarawati sedang menghantar ke peristirahatan terakhir. Dokumen pribadi

Di pemakaman, proses penguburan berjalan sekitar lima belas menit saja. Setelah jenazah terkubur, pak modin memimpin doa kemudian secara berganti atau bersama tetapi secara pribadi para pengantar berdoa di atas makam bagi almarhumah.

Pemakaman selesai, semua pelayat kembali ke rumah masing-masing untuk melanjutkan aktifitas mereka. Beberapa ibu dan kaum wanita yang tidak bekerja, tetap berada di rumah duka untuk membantu memasak atau membuat kue untuk sajian para pelayat dan doa bersama (tahlilan) selama lima malam atau sepasar. 

Keunikan dalam doa bersama atau tahlilan ini, pada malam ke tiga (hari kedua) dan malam ke tujuh para pendoa atau peserta doa saat pulang selesai tahlilan diberi hantaran atau bawaan berupa nasi dengan lauk pauknya serta kue tradisional seperti apem, bikang, nagasari, dan buah pisang (hijau atau raja). Sedang hari-hari biasa para pendoa hanya diberi sajian kue, rokok, minuman, dan makanan untuk disantap selesai tahlilan.

Itulah gambaran kegotongroyongan masyarakat kita dalam pemakaman salah satu warga di suatu tempat yang menggambarkan kerukunan dan keguyuban yang membawa kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat kita yang majemuk.

Sajian makan bagi para pelayat. Dokumen pribadi
Sajian makan bagi para pelayat. Dokumen pribadi
Menikmati sajian dari keluarga berduka. Daerah Donomulyo Malang Selatan. Dokumen pribadi
Menikmati sajian dari keluarga berduka. Daerah Donomulyo Malang Selatan. Dokumen pribadi
Hantaran atau bawaan yang akan diberikan pada para pelayat. Dokumen pribadi
Hantaran atau bawaan yang akan diberikan pada para pelayat. Dokumen pribadi
Bagaimana jika yang berduka umat Kristiani, Buddhis, Hindu, Kepercayaan, atau lainnya?

Kegotongroyongan dalam mempersiapkan pemakaman tak jauh berbeda, kecuali saat memandikan jenazah dan perawatan jenazah hanya dilakukan oleh keluarga atau komunitas mereka. Perangkat RT dan RW atau dusun biasanya akan menanyakan apakah penggalian kubur dan pemakaman akan dilakukan oleh komunitas sendiri atau oleh warga kampung atau dusun.

Biasanya, untuk menjaga hubungan keakraban dan keeratan serta persaudaraan dalam kekerabatan masyarakat, keluarga berduka tetap meminta warga yang mempersiapkan pemakaman. Tentu saja ini tidak berlaku jika jenazah almarhum dimakamkan di tempat yang jauh atau di luar kota.

Warga dusun, desa, kampung, atau dukuh tak pernah membedakan siapa dan keluarga yang meninggal. Hanya dalam doa atau ibadat pemakaman doa bagi almarhum atau keluarga sebagai penghiburan diserahkan kepada keluarga sesuai dengan kaidah agama yang mereka peluk.

Gotong royong tanda persaudaraan masyarakat Indonesia.

Beberapa orang menganggap kegotongroyongan masyarakat kita sudah luntur jauh sekali. Sebuah pendapat yang kurang tepat. Sebenarnya kalau kita mau meluangkan waktu menyusuri kampung-kampung di wilayah perkotaan sekalipun, kehidupan ini tetap kita rasakan dan mudah ditemui. Kita tidak boleh menutup mata akan keadaan ini hanya karena kehidupan kita berbeda dengan kebanyakan warga masyarakat lainnya.

Kegotongroyongan jangan hanya dilihat saat ada kerjabakti membersihkan kampung atau dusun serta saat perayaan hari kemerdekaan negara kita tercinta Indonesia. Gotong royong bisa dilakukan dalam bentuk karya apa pun seperti membantu tenaga membangun rumah yang biasanya disebut saya atau sambatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun