Sekian menit suasana kafe di luar Plaza Araya jadi hening. Tapi dua hati yang tergeletak di meja pasamuwan masa lalu bergolak.....
"Aku tak mau menjanda dua kali Mas....," lanjut Ken Dedes setelah menolak cinta Ken Angrok
"Kau pikir aku akan menceraikanmu....?" ujar Ken Angrok bergaya lembut melawan sejarah sekalipun ia telah membunuh Tunggul Ametung.
"Yaaaa....," jawab Ken Dedes santai.
Tiba-tiba saja kejantanan Ken Angrok runtuh di dasar kelamnya masa lalu yang suka rudapeksa wanita. Nafasnya agak tersengal dan mata yang mulai memerah.
"Alasanmu....?" telisik Ken Angrok.
"Aku tahu kau jatuh cinta padaku hanya karena melihat betisku yang putih mulus berkilau...."
"Ingat Angrok.... ingat....! Ini Araya. Araya.... ! Araya artinya bangsawan."
Ken Angrok luluh. Ia pun menundukkan kepala.
"Hanya aku Ken Dedes yang bisa mengantarmu dari seorang begundal menjadi bangsawan. Menjadi araya. Menjadi raja!" Kata Ken Dedes sambil menyilangkan kaki kanan ke atas kaki kirinya. Betis dan paha kuning mulusnya menyingkap membuat kelelakian Ken Angrok kembali bergemuruh.
Ken Dedes melempar senyum manisnya. Ken Angrok pun terkapar di sudut ketidakberdayaan karena kerling.
"Tak mungkin aku menceraikanmu... tak mungkin.....dan kau akan jadi permaisuriku....," kata Ken Angrok lirih.
"Aku bangga ketegasanmu Mas...... Namun kau adalah Ken  Angrok begundal yang akan menduakan cintamu padaku karena anak Tunggul Ametung dalam kandunganku ini. Kau akan menceraikan hatiku....."
Ken Angrok kembali terdiam. Termangu akan ucapan seorang wanita yang dicintanya ternyata telah hamil oleh lelaki yang telah dibunuhnya. Tunggul Ametung.
Di kelamnya malam, di puncak kejayaan  Sang Amurwabhumi, Singhasari terasa mencekam kala Ken Angrok berteriak menuju kematian  oleh keris penuh dendam kecemburuan Anusapati, putra Tunggul Ametung dari rahim Ken Dedes permaisuri sang penguasa baru Tumapel.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI