Ken Dedes melempar senyum manisnya. Ken Angrok pun terkapar di sudut ketidakberdayaan karena kerling.
"Tak mungkin aku menceraikanmu... tak mungkin.....dan kau akan jadi permaisuriku....," kata Ken Angrok lirih.
"Aku bangga ketegasanmu Mas...... Namun kau adalah Ken  Angrok begundal yang akan menduakan cintamu padaku karena anak Tunggul Ametung dalam kandunganku ini. Kau akan menceraikan hatiku....."
Ken Angrok kembali terdiam. Termangu akan ucapan seorang wanita yang dicintanya ternyata telah hamil oleh lelaki yang telah dibunuhnya. Tunggul Ametung.
Di kelamnya malam, di puncak kejayaan  Sang Amurwabhumi, Singhasari terasa mencekam kala Ken Angrok berteriak menuju kematian  oleh keris penuh dendam kecemburuan Anusapati, putra Tunggul Ametung dari rahim Ken Dedes permaisuri sang penguasa baru Tumapel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H