Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cemburu] Senyum Ken Dedes Dendam Anusapati

4 November 2018   18:38 Diperbarui: 5 November 2018   08:43 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senyum Ken Dedes. Dokumen pribadi

Sekian menit suasana kafe di luar Plaza Araya jadi hening. Tapi dua hati yang tergeletak di meja pasamuwan masa lalu bergolak.....

"Aku tak mau menjanda dua kali Mas....," lanjut Ken Dedes setelah menolak cinta Ken Angrok

"Kau pikir aku akan menceraikanmu....?" ujar Ken Angrok bergaya lembut melawan sejarah sekalipun ia telah membunuh Tunggul Ametung.

"Yaaaa....," jawab Ken Dedes santai.

Tiba-tiba saja kejantanan Ken Angrok runtuh di dasar kelamnya masa lalu yang suka rudapeksa wanita. Nafasnya agak tersengal dan mata yang mulai memerah.

"Alasanmu....?" telisik Ken Angrok.

"Aku tahu kau jatuh cinta padaku hanya karena melihat betisku yang putih mulus berkilau...."

Ken Angrok terpedaya kemilau betis dan paha Ken Dedes. Dokpri
Ken Angrok terpedaya kemilau betis dan paha Ken Dedes. Dokpri
Seketika amarah di kepala Ken Angrok meletup. Digenggamnya gelas es doger dan ingin membantingnya. Namun Ken Dedes dengan lembut berkata...

"Ingat Angrok.... ingat....! Ini Araya. Araya.... ! Araya artinya bangsawan."

Ken Angrok luluh. Ia pun menundukkan kepala.

"Hanya aku Ken Dedes yang bisa mengantarmu dari seorang begundal menjadi bangsawan. Menjadi araya. Menjadi raja!" Kata Ken Dedes sambil menyilangkan kaki kanan ke atas kaki kirinya. Betis dan paha kuning mulusnya menyingkap membuat kelelakian Ken Angrok kembali bergemuruh.

Ken Dedes melempar senyum manisnya. Ken Angrok pun terkapar di sudut ketidakberdayaan karena kerling.

"Tak mungkin aku menceraikanmu... tak mungkin.....dan kau akan jadi permaisuriku....," kata Ken Angrok lirih.

"Aku bangga ketegasanmu Mas...... Namun kau adalah Ken  Angrok begundal yang akan menduakan cintamu padaku karena anak Tunggul Ametung dalam kandunganku ini. Kau akan menceraikan hatiku....."

Ken Angrok kembali terdiam. Termangu akan ucapan seorang wanita yang dicintanya ternyata telah hamil oleh lelaki yang telah dibunuhnya. Tunggul Ametung.

Wadyabala Singhasari masa kejayaan Kertajaya. Dokpri
Wadyabala Singhasari masa kejayaan Kertajaya. Dokpri
 0 0 0

Di kelamnya malam, di puncak kejayaan  Sang Amurwabhumi, Singhasari terasa mencekam kala Ken Angrok berteriak menuju kematian  oleh keris penuh dendam kecemburuan Anusapati, putra Tunggul Ametung dari rahim Ken Dedes permaisuri sang penguasa baru Tumapel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun