Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi | Kakek

21 Oktober 2018   13:20 Diperbarui: 22 Oktober 2018   06:05 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak perlu lagi bicara lantang dan keras dari pikiran yang penuh keinginan duniawi dan bisikan di luar diri kita. Bicara sedikit dengan lembut dari suara hati terdalam untuk membimbing dan menuntun kaum muda menjalani kehidupan yang benar. Dan senantiasa menebarkan senyum kebahagiaan kepada siapa saja yang ditemui.

Kumis memutih.

Apa yang terucap adalah kebenaran yang bersih dan suci. Bukan ungkapan kemarahan lepas kendali dan tanpa bukti selain kebencian tanpa dasar.

Gigi keropos, tanggal, dan ompong.

Kecap dan rasakan sisa-sisa umur untuk hidup lebih bermakna daripada menelan atau mengunyah kerasnya kehidupan yang sering dikejar demi kepuasan atau sekedar kesenangan duniawi. Kita sudah tidak mampu melakukan hal itu. Bisa saja kita memasang gigi palsu. Namun tak akan merasakan nikmatnya!

Alm. Pak Rabun yang mendedikasikan hidupnya menjaga dan merawat Candi Kidal, Malang
Alm. Pak Rabun yang mendedikasikan hidupnya menjaga dan merawat Candi Kidal, Malang
Langkah kaki lamban.

Sudah saatnya menjelajahi hati diri sendiri untuk menyadari asal dan tujuan hidup. Bukan lagi menjelajahi dunia yang mempesona namun sering membuat lupa arti dan tujuan hidup sebenarnya.

Bersyukurlah jika bila sudah menjadi kakek atau seusia kakek namun kita tidak terlalu banyak memiliki tanda-tanda fisik alami seperti di atas. Bahkan semangat hidup kita tetap tinggi untuk terus berkarya menjalani dan mengisi kehidupan.

Namun kakek adalah seorang kakek yang bukan sekedar tua karena usia. Budaya Jawa mengatakan: 'yen sepuh kudu bisa dadi sesepuh lan pinisepuh' Artinya, kalau sudah tua harus bisa dituakan dalam arti bisa dihormati sebagai orang tua karena ucapan dan perbuatan atau tingkah lakunya yang memberi suri tauladan bagi kaum muda.

Rahayu.....rahayu....rahayu....

Dokpri
Dokpri
Foto-foto di atas adalah teman-teman penulis. Mereka semua pernah dan sering berbincang dengan penulis tentang asal dan tujuan hidup. Sangkan Paraning Dumadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun