Mohon tunggu...
Djacka Artub
Djacka Artub Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Tidak ada suatu kebetulan dalam hidup,, semua sudah di atur oleh Tuhan.. Namun kita tidak harus hanya berdiam diri berpangku tangan.. Segala sesuatu memerlukan proses dan perjuangan..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Twilight in a Train

27 Agustus 2014   05:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:25 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gadis itu pun duduk di bangku kereta yang ada di sebelahku..Namun aku kembali menatap ke arah luar kereta, dan seakan-akan tak memperdulikan kehadiran gadis itu di dekatku..

"Mas dari indonesia ya..??" tanya gadis itu..

"iya Non...kok kamu tau kalau aku penduduk asli indonesia..??" aku balik bertanya..

"tuh di topi mas ada kode negara +62...." gurau gadis itu..

Aku pun hanya tersenyum mendengar gurauannya, karena di topi yang aku pakai memang ada angka +62..

"Pemandangan alam waktu senja di tempat ini sangat indah ya mas.." Gadis itu kembali berucap..

"Iya ...aku suka melihat pemandangan alam pedesaan seperti ini.." jawabku..

"Emmm....mungkin ada kenangan indah di waktu senja yang tak terlupakan ya..?? kok aku perhatikan dari tadi, mas melihat pemandangan alamnya sambil melamun aja..??" kata gadis itu lagi..

"Yaa begitulah..,, aku ingat kenangan indah alam desaku yang telah aku tinggalkan beberapa tahun yang lalu.." jawabku..

"Ouw.... emangnya sudah berapa tahun mas gak pulang ke kampung halaman....??" tanya gadis itu..

"Ya lumayan,,, sudah ada sekitar lima tahun.." jawabku..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun