Mohon tunggu...
Areili Vemas
Areili Vemas Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Prestasi Siswa SMP di Masa Pandemi

15 Desember 2024   22:56 Diperbarui: 15 Desember 2024   23:42 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Latar Belakang : 

Pendidikan karakter merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan nasional di Indonesia. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk pribadi siswa agar memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kerja sama, serta rasa empati terhadap sesama. Pendidikan karakter diharapkan mampu mengarahkan generasi muda untuk memiliki kepribadian yang kuat dan bertanggung jawab, tidak hanya dalam kehidupan sosial, tetapi juga dalam menghadapi tantangan kehidupan di masa depan. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, pendidikan karakter dimasukkan dalam kurikulum sebagai bagian integral yang harus diperhatikan oleh setiap lembaga pendidikan.

Namun, pada awal tahun 2020, dunia, termasuk Indonesia, dikejutkan oleh kemunculan pandemi COVID-19 yang berdampak besar pada berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Pandemi ini memaksa berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk menutup sekolah-sekolah dan beralih ke pembelajaran daring (online). Pembelajaran daring menjadi solusi untuk mengatasi pembatasan sosial yang diterapkan guna mencegah penyebaran virus. Seiring berjalannya waktu, kebijakan ini diterapkan secara lebih luas dan menjadi norma baru dalam dunia pendidikan, meskipun banyak pihak yang menganggap bahwa metode pembelajaran daring memiliki banyak kekurangan.

Selama pandemi COVID-19, sistem pendidikan Indonesia mengalami perubahan signifikan, yang tidak hanya memengaruhi aspek akademik, tetapi juga aspek-aspek lain, termasuk pendidikan karakter siswa. Sebelumnya, pendidikan karakter di sekolah umumnya diintegrasikan dalam berbagai kegiatan tatap muka, baik melalui pembelajaran di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, maupun interaksi langsung dengan teman sebaya dan guru. Namun, dengan adanya pembelajaran daring, banyak aspek dari proses ini menjadi terbatas. Interaksi sosial yang menjadi salah satu elemen penting dalam pembentukan karakter siswa kini terhalang oleh jarak fisik dan keterbatasan teknologi.

Pembelajaran daring pada dasarnya berfokus pada penyampaian materi melalui media digital, seperti video konferensi, tugas daring, serta platform pembelajaran yang disediakan oleh sekolah atau pemerintah. Meskipun hal ini memungkinkan pendidikan tetap berjalan selama masa pandemi, banyak tantangan yang muncul terkait dengan kualitas pembelajaran itu sendiri. Tidak hanya prestasi akademik yang menjadi sorotan, tetapi juga dampak pembelajaran daring terhadap perkembangan karakter siswa.

Secara akademik, pembelajaran daring berpotensi menghadirkan kesulitan yang lebih besar bagi siswa, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan akses internet terbatas atau keluarga yang kurang mampu menyediakan perangkat teknologi yang memadai. Kendala-kendala teknis ini tentu berpengaruh pada kualitas pembelajaran yang diterima oleh siswa, yang pada gilirannya berpotensi menurunkan prestasi akademik mereka. Selain itu, perubahan dari pembelajaran tatap muka menjadi daring juga mempengaruhi cara siswa berinteraksi dengan materi pelajaran dan guru mereka. Pembelajaran yang dulunya melibatkan diskusi, tanya jawab, serta interaksi langsung dengan teman-teman sekelas, kini menjadi lebih individualistik, dengan waktu dan ruang yang lebih terbatas. Hal ini tentunya mempengaruhi tingkat pemahaman dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

Namun, masalah yang lebih kompleks muncul ketika kita berbicara mengenai pendidikan karakter. Pendidikan karakter tidak hanya membutuhkan pemahaman teoretis, tetapi juga proses internalisasi nilai-nilai melalui pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas ekstrakurikuler, interaksi dengan teman sebaya, serta pengajaran langsung oleh guru merupakan komponen penting dalam pembentukan karakter siswa. Dalam pembelajaran daring, aktivitas-aktivitas ini terbatas, dan siswa lebih banyak belajar secara mandiri tanpa banyak kesempatan untuk berkolaborasi dengan teman sekelas atau berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat memperkuat nilai-nilai sosial dan emosional mereka.

Di sisi lain, meskipun pembelajaran daring memiliki berbagai kelemahan, ada juga potensi positif yang dapat dimanfaatkan. Pembelajaran daring membuka peluang bagi siswa untuk mengembangkan kemandirian dalam belajar, meningkatkan kemampuan teknologi, serta memperluas wawasan mereka melalui berbagai sumber belajar digital. Hal ini bisa menjadi faktor yang mendukung pembentukan karakter siswa, terutama dalam hal kemandirian dan tanggung jawab. Namun, tantangan yang muncul adalah bagaimana siswa dapat tetap terhubung dengan nilai-nilai sosial yang menjadi bagian dari pendidikan karakter, meskipun mereka belajar dalam ruang virtual.

Selain itu, penting untuk melihat bahwa prestasi akademik dan pendidikan karakter tidak bisa dipandang secara terpisah. Kedua hal tersebut saling berhubungan, dan keduanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi pembelajaran yang diterima siswa. Pembelajaran daring yang tidak diimbangi dengan pendekatan yang tepat dalam pembentukan karakter bisa menyebabkan siswa hanya fokus pada aspek akademik tanpa memperhatikan aspek-aspek lain dalam kehidupan mereka, seperti rasa empati, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Di sisi lain, jika pembelajaran daring disertai dengan strategi yang dapat membangun karakter, seperti pemberian tugas yang berfokus pada kolaborasi, komunikasi, dan pengembangan empati, maka pembelajaran daring dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang penting meskipun secara fisik mereka terpisah.

Pandemi COVID-19 dan penerapan pembelajaran daring memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana perubahan drastis dalam dunia pendidikan dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan siswa, tidak hanya terkait dengan prestasi akademik tetapi juga dengan pendidikan karakter mereka. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan penelitian yang mendalam mengenai pengaruh pembelajaran daring terhadap prestasi akademik dan pendidikan karakter siswa, terutama di tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Siswa SMP berada pada tahap perkembangan yang sangat penting, di mana mereka mulai membentuk identitas diri dan nilai-nilai yang akan membimbing mereka di masa depan. Pembelajaran daring yang diterapkan selama pandemi ini tentunya memberikan dampak yang signifikan terhadap mereka, baik secara akademik maupun non-akademik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh pembelajaran daring terhadap prestasi siswa SMP di masa pandemi, dengan penekanan pada bagaimana pembelajaran daring memengaruhi pembentukan karakter mereka. Sebagai bagian dari analisis, penelitian ini akan melihat berbagai faktor yang dapat mendukung atau menghambat keberhasilan pembelajaran daring, baik dari segi akses teknologi, dukungan orang tua, motivasi siswa, serta efektivitas metode yang diterapkan oleh sekolah. Selain itu, penelitian ini juga akan mencoba memberikan wawasan tentang bagaimana siswa tetap dapat mengembangkan nilai-nilai karakter mereka dalam situasi yang sangat terbatas ini. Dengan demikian, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang berguna bagi pengembangan kebijakan pendidikan di Indonesia, terutama dalam menghadapi masa depan pendidikan yang semakin bergantung pada teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun