Vegetarianisme adalah gaya hidup yang semakin populer di seluruh dunia, terutama di negara-negara Barat. Gaya hidup vegetarianisme ini juga sudah mulai terkenal di Indonesia.Â
Sebagai seorang yang mengamini gaya hidup vegetarian, seseorang memilih untuk tidak mengonsumsi daging, ikan, atau produk-produk yang berasal dari hewan seperti telur dan susu. Sebaliknya, mereka mengandalkan makanan yang berasal dari sumber tumbuhan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Alasan seseorang menjadi vegetarian dapat bervariasi, termasuk alasan kesehatan, etis, lingkungan, atau agama. Beberapa orang menjadi vegetarian karena mereka percaya bahwa makanan nabati lebih sehat dan dapat membantu mencegah penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.Â
Sementara itu, beberapa orang mengadopsi pola makan nabati karena mereka ingin menghindari menyakiti hewan atau menentang industri peternakan yang berdampak negatif pada lingkungan.
Tentu saja, menjadi vegetarian membutuhkan perencanaan dan pemikiran yang cermat untuk memastikan bahwa seseorang memperoleh nutrisi yang cukup dari makanan yang mereka konsumsi.Â
Protein, zat besi, vitamin B12, dan asam lemak omega-3 adalah beberapa nutrisi yang perlu diperhatikan oleh vegetarian. Namun, dengan perencanaan yang baik, pola makan vegetarian dapat memenuhi kebutuhan nutrisi seseorang.
Ada banyak jenis vegetarian yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, saya akan membahas berbagai jenis vegetarian secara umum, antara lain :
1. Lacto-ovo vegetarian
Jenis vegetarian ini menghindari daging dan ikan, tetapi masih mengonsumsi produk susu dan telur. Ini adalah jenis vegetarianisme yang paling umum dan sering dipilih oleh orang-orang yang ingin mengurangi konsumsi daging dan produk hewani, tetapi masih ingin memperoleh protein dan nutrisi penting dari susu dan telur.
2. Lacto-vegetarian