Sudah dapat untung dan sering laku. Namun, dengan kondisi pandemi ini, yang beli jadi berkurang. Banyak sisa, sehingga keuntungan menurun drastis. Turun sekitar 40-50 persen, terkadang hanya balik modal bahkan rugi.Â
Stock jajan pasar yang biasanya 50-60 an dikurangi menjadi 15-30. Martabak telur yang biasanya 80-100 dalam sehari, kita kurangi 40-50 sehari.Â
Apalagi dengan seringnya orang-orang berada di rumah dan enggan berpergian selama pandemi ini. Dengan portal yang menutup beberapa jalan di daerah rumah saya, menghambat akses pelanggan yang biasanya datang berkunjung ke toko untuk membeli.Â
Dengan situasi seperti ini, mau tidak mau saya memang harus mempromosikan barang dagangan saya melalui media sosial. Berharap ada yang berminat dan membeli.Â
Akhirnya saya coba memberanikan diri untuk sering mengupload dan membuat status tentang barang dagangan saya. Dalam waktu yang tidak lama, ternyata ada yang berniat membeli dan memesan jajanan pasar dan martabak untuk keesokan harinya.Â
Selain itu, saya juga mempromosikan keripik singkong saya dan membuat akunnya di media sosial. Alhamdulillah, ada banyak yang berminat membeli secara COD di kota Malang.Â
Total ada 60 keripik yang sudah terjual. Beruntungnya lagi saudara saya melihat produk saya. Saudara saya yang berada di Tangerang berminat menjadi reseller dari keripik singkong saya.Â
Saya mengirimkan 50 keripik singkong sesuai dengan pesanan beliau. Entah ilmu apa yang digunakan, Tiba-tiba stock sudah mulai habis, dan beliau memesan 50 keripik singkong lagi untuk dikirimkan ke Tangerang. Total sudah 160 keripik singkong yang sudah terjual.Â