Berbeda ketika membaca sebuah komik ataupun menonton anime yang diadaptasi dari sebuah manga. Rasanya novel memberi jalan pikiran pada pembacanya untuk mengaktifkan situasi imajiner tersendiri yang luar biasa.
Bahkan ketika divisualisasikan atau diperagakan ke dalam suatu adegan. Bisa saja imajinasi kita lebih hebat dari adegan itu. Serasa imajinasi kita saat membaca novel, sudah semacam "bioskop" dalam pikiran.
Saya terkagum, dengan modal teks saja, pembaca bisa terhanyut dan merasakan apa saja yang ada dalam novel itu. Tentu saja saya harus membaca dengan baik agar bisa memahami apa yang saya baca.
Tak jarang saya mencoba berkali-kali membaca sebuah paragraf agar paham dan bisa mengimajinasikannya dengan baik.
Setelah membaca novel "Kim Ji-yeong, 1982", saya mencoba untuk melihat "book review" dari Youtube dan juga mengecek website goodreads untuk melihat ulasan dari sebuah novel.
Dari situlah saya membeli novel-novel lain untuk saya baca. Total saya sudah membeli 11 novel semenjak membaca novel pertama.
Karena saya suka hal-hal misteri dan menegangkan, saya membeli novel-novel bergenre horror, thriller, psychological, detective, mystery semacamnya. Novel yang saya beli adalah Confessions, Another 1-2, Murder at Shijinso, Hyouka 1-4, Penance, Girls in the Dark, dan Holy Mother
Keputusan saya sepertinya tidak salah untuk membeli novel-novel tersebut, malahan saya seperti terjebak dalam novel. Total saya dalam dua minggu ini saya sudah membaca lima (5) novel.
Suatu hal yang bikin saya kaget dan cukup bikin bangga diri, jika melihat jumlah setiap novel yang berkisar kurang lebih 300-400 halaman. Padahal sebenarnya saya melihat diri saya sebagai orang yang malas membaca.
Tetapi meski sepertinya saya sudah kecanduan dengan novel, Â hal ini saya rasa cukup berdampak baik bagi saya.
Karena setelah saya menghapus  dan menonaktifkan "medsos" serta "game" yang ada di smartphone selama dua minggu ini, saya merasa tenang, tidak mudah cemas, sedih dan stres akibat dari membandingkan diri dari "medsos" serta merasa kesal dan marah ketika kalah bermain "game".