Sesampainya di Mall Metropolitan, segera ku hubungi Ratih. Ternyata dia sudah on the way menuju Mall ini. Sambil menunggu waktu, aku berjalan-jalan di dalam mall. Mengamati suasana dan melihat barang-barang, seperti sepatu futsal yang di pajang di sebuah toko sport. Belum lama aku melihat-lihat, Ratih sudah menghubungiku. Ternyata dia sudah sampai di mall ini juga. Aku pun bergegas mencari dia. Ku telpon dia sambil ku amati orang-orang di sekitar. Tiba-tiba ada seorang perempuan melambaikan tangan di depanku. Aku yakin itu Ratih. Akupun segera menghampirinya.
“Hei..kamu, Ratih?” tanyaku sambil tersenyum.
Diapun tersenyum. Kami berdua berjabat tangan. Kemudian aku mengajak Ratih berjalan sambil mengobrol. Tak lama, Ratih mengajakku menepi pada sebuah toko baju. Sepertinya dia senang sekali pada baju-baju itu hingga akhirnya dia membelinya.
“Aku suka sekali baju ini..” ujar Ratih seraya keluar dari toko baju itu. Aku tersenyum.
“Kita mau buka puasa dimana nih?” tanyaku.
“Terserah kamu deh..” jawabnya.
“Loh, kan kamu yang tahu tempat disini…” candaku. “Klo aku sih ngikut kamu aja..”
Akhirnya dia mengajakku ke “GOKANA” tempat makan siap saji ala Jepang.
“Emm..Kayaknya waktu buka puasa masih lumayan lama..” kataku. “Gimana kalau kita berkeliling dulu sebentar di mall ini?”
Ratih setuju. Akhirnya kami berdua berkeliling sebentar sambil menunggu waktu berbuka. Kulihat wajah Ratih yang yang sesekali tersenyum. Sejujurnya, aku seperti bermimpi. Hari ini, sekarang, aku sedang berjalan berdua dengan seseorang yang mungkin akan menjadi teman hidupku selamanya. “Ya Tuhan, semoga dialah sesungguhnya belahan jiwaku..amin” ucapku dalam hati.
Sambil berjalan, kuraih tangan Ratih. Ku genggam jemarinya. Dia tersenyum. Genggaman ini sebagai tanda kasih sayangku dan rasanya seperti tidak ingin jauh darinya. Sesekali dia menggigit lengan kiriku dengan giginya. Aku sempat kaget, apa maksudnya. Mungkin itu ungkapan sayang darinya, pikirku dalam hati.