Mohon tunggu...
Ardita Syalwa
Ardita Syalwa Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

mahasiswa Public Relations Universitas Padjadjaran 2019

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Daring, Efektif?

26 Maret 2020   01:54 Diperbarui: 16 Juni 2021   11:20 20538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah Pembelajaran Daring Efektif? (unsplash/annie spratt)

Enam belas diantaranya merupakan mahasiswa aktif Universitas Gadjah Mada angkatan tahun 2019, 8 diantaranya merupakan mahasiswa aktif Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta angkatan tahun 2019, 7 diantaranya merupakan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta angkatan tahun 2019.

Enam diantaranya merupakan mahasiswa aktif Institut Teknologi Bandung angkatan tahun 2019, 4 diantaranya merupakan mahasiswa aktif Universitas Bina Nusantara Jakarta angkatan tahun 2019, 4 diantaranya merupakan mahasiswa aktif Universitas Diponegoro angkatan tahun 2019, 3 diantaranya merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan tahun 2019, 2 diantaranya merupakan mahasiswa Universitas Brawijaya angkatan tahun 2019.

Baca juga : Tips Membangun Semangat Belajar

Dan masing – masing 1 orang mahasiswa berasal dari Universitas Airlangga angkatan tahun 2019, Universitas Islam Indonesia angkatan tahun 2019, Universitas Trisakti angkatan tahun 2019, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) angkatan tahun 2019, Universitas Udayana angkatan tahun 2019, Politeknik Sahid angkatan tahun 2017 dan Universitas Prasetiya Mulya angkatan tahun 2019. 

Sebanyak 91 mahasiswa dari 118 mahasiswa yang dijadikan sampel atau setara dengan 77.1% hasil sampel survei menyatakan bahwa mereka tidak menyukai metode pembelajaran daring dan lebih memilih untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

Berdasarkan survei yang dilakukan, terdapat beberapa hambatan yang dirasakan oleh mahasiswa terkait dengan pembelajaran daring. Sebanyak 44.9% responden merasa bahwa kendala utama yang dirasakan merupakan kendala signal. 

Signal yang didapatkan oleh responden dirasa tidak sesuai sehingga responden sulit untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh dosen dengan maksimal. Sebanyak 14.4% responden merasa bahwa kendala utama yang dirasakan merupakan kendala habisnya kuota dan keterbatasan uang yang mereka miliki untuk terus menerus mengisi ulang kuota internet. 

Hal ini dapat terjadi karena tidak semua perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di Indonesia sudah melakukan kerja sama dengan platform media pembelajaran online, sehingga kuota mahasiswa yang sedang mengakses konten pembelajaran online menjadi cepat habis. 

Responden lainnya merasa bahwa kendala utama yang dirasakan merupakan mudah terdistraksi, kurangnya penjelasan dari dosen, dan dosen yang tidak menjelaskan materi namun hanya memberikan tugas saja kepada mahasiswanya.

Jika dilihat dari jawaban – jawaban di atas, dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran daring memiliki banyak kekurangan dari berbagai aspek. 

Baca juga : Mendengarkan Musik Bisa Membantu Kita untuk Meningkatkan Semangat belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun