Atribut warna oranye sudah melengkapi pakaian kami. Hari ini adalah pengalaman pertama mendukung tim sepak bola kesayangan Ibu Kota. Bedanya, kali ini kami akan ke negeri seberang alias bertandang ke Malaysia dalam ajang antarklub Asia.
Kami memulai perjalanan dari Jakarta menuju Kuala Lumpur, lalu dilanjutkan dengan bus yang membutuhkan waktu hingga 5 jam untuk bisa sampai ke sana.
Kami pun tiba dan berjumpa dengan Jakmania lainnya yang datang dari berbagai penjuru Indonesia dan berjalan bersama-sama menuju arena pertandingan, namanya Stadion Tan Sri Dato' Haji Hassan Yunos di Johor, kandangnya Johor Darul Ta'zim.
Kami pun tidak mau kalah dengan tetap berjalan menuju pintu masuk dengan nyanyian khas Jakmania bersama rekan-rekan lainnya. Rombongan berbaju oranye dan biru pun berbaur penuh sapa, sambil berteriak "Persija Jakarta!"
Suasana stadion di sini sungguh berbeda dengan di Tanah Air. Lebih tertib, bersih dari sampah, bahkan tidak ada satu pun pedagang asongan di sekitar, hanya ada beberapa minuman kemasan dalam vending machine yang terlihat.
Meskipun kami dan segenap penonton menahan rasa haus di tribun stadion, gemuruh teriakan pendukung begitu membahana seisi stadion sejak awal hingga akhir pertandingan."Perang" semangat Ultras Johor dan Jakmania begitu sportif dan sangat berkelas.
Di atas lapangan, kedua tim yang bertanding pun juga begitu bersemangat mewakili negaranya di kancah antarklub Asia.
Beberapa awak media Asia pun menyoroti aksi kami yang tanpa henti bernyanyi di luar dan di alam stadion. Kehadiran kami yang mencapai lebih dari 500 orang ini juga menjadi catatan baru banyaknya pendukung klub Indonesia yang bertandang ke Johor.
Bahkan seorang Bambang Pamungkas pun tak menyangka ketika melihat banyaknya jumlah kami yang datang menyaksikan langsung Persija berlaga saat turun dari bus yang mengantarkannya bersama kolega lainnya. Dengan penuh percaya diri dan senyuman, ia melambaikan tangan sambil menuju lapangan.
Laga "panas" itu pun akhirnya dimulai. Johor Darul Ta'zim dan Persija lantas berjual-beli serangan sejak menit awal. Namun sayang, tiga gol pun bersarang ke gawang Macan Kemayoran sampai pada akhirnya peluit panjang mengakhiri pertandingan.
Ini adalah sedikit cerita kami Jakmania dari pengalaman yang tidak akan terlupakan. Setidaknya satu kalimat akan kami teriakkan, "Ayo kita balas di kandang!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H