Mohon tunggu...
Ardiansyah Taher
Ardiansyah Taher Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sociolinguist

Music, Sports, Languages

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sedikit Cerita Perjalanan Jakmania ke Malaysia

19 Februari 2018   12:44 Diperbarui: 19 Februari 2018   20:03 2833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fight for Pride! (Foto: Aries Ardhanis)

Atribut warna oranye sudah melengkapi pakaian kami. Hari ini adalah pengalaman pertama mendukung tim sepak bola kesayangan Ibu Kota. Bedanya, kali ini kami akan ke negeri seberang alias bertandang ke Malaysia dalam ajang antarklub Asia.

Kami memulai perjalanan dari Jakarta menuju Kuala Lumpur, lalu dilanjutkan dengan bus yang membutuhkan waktu hingga 5 jam untuk bisa sampai ke sana.

Kami pun tiba dan berjumpa dengan Jakmania lainnya yang datang dari berbagai penjuru Indonesia dan berjalan bersama-sama menuju arena pertandingan, namanya Stadion Tan Sri Dato' Haji Hassan Yunos di Johor, kandangnya Johor Darul Ta'zim.

Kembang Api dari suporter Johor mewarnai suasana (Foto: Aries Ardhanis)
Kembang Api dari suporter Johor mewarnai suasana (Foto: Aries Ardhanis)
Setibanya di kandang Sang Macan Johor, Kami disambut dengan rombongan suporter Johor Darul Ta'zim yang menyanyikan yel-yel penyemangat klub kebanggaannya. Kami terkesima, mereka pendukung klub besar! Klub Sang Putra Mahkota yang sangat bergelora.

Kami pun tidak mau kalah dengan tetap berjalan menuju pintu masuk dengan nyanyian khas Jakmania bersama rekan-rekan lainnya. Rombongan berbaju oranye dan biru pun berbaur penuh sapa, sambil berteriak "Persija Jakarta!"

Tiketnya lebih murah dibanding GBK (Foto: Aries Ardhanis)
Tiketnya lebih murah dibanding GBK (Foto: Aries Ardhanis)
Kami pun takjub sekali ketika sadar bahwa harga tiket masuk stadion di sini justru lebih murah dibanding di Jakarta. Hanya dengan membayar 10 Ringgit saja (35 ribu Rupiah), Kami bisa menyaksikan laga besar antar klub kedua negara dengan rivalitas yang luar biasa.

Suasana stadion di sini sungguh berbeda dengan di Tanah Air. Lebih tertib, bersih dari sampah, bahkan tidak ada satu pun pedagang asongan di sekitar, hanya ada beberapa minuman kemasan dalam vending machine yang terlihat.

Para Jak Mania yang hadir di Malaysia (Foto: Aries Ardhanis)
Para Jak Mania yang hadir di Malaysia (Foto: Aries Ardhanis)
Sekitar 600 Jak Mania hadir di Malaysia (Foto: Aries Ardhanis)
Sekitar 600 Jak Mania hadir di Malaysia (Foto: Aries Ardhanis)
Kami pun memasuki stadion tanpa makanan dan minuman sedikit pun. Semua penonton yang berada di tribun wajib "berpuasa" selama 90 menit penuh. Hal ini belum pernah kami alami sebelumnya.

Meskipun kami dan segenap penonton menahan rasa haus di tribun stadion, gemuruh teriakan pendukung begitu membahana seisi stadion sejak awal hingga akhir pertandingan."Perang" semangat Ultras Johor dan Jakmania begitu sportif dan sangat berkelas.

Di atas lapangan, kedua tim yang bertanding pun juga begitu bersemangat mewakili negaranya di kancah antarklub Asia.

Beberapa awak media Asia pun menyoroti aksi kami yang tanpa henti bernyanyi di luar dan di alam stadion. Kehadiran kami yang mencapai lebih dari 500 orang ini juga menjadi catatan baru banyaknya pendukung klub Indonesia yang bertandang ke Johor.


Bahkan seorang Bambang Pamungkas pun tak menyangka ketika melihat banyaknya jumlah kami yang datang menyaksikan langsung Persija berlaga saat turun dari bus yang mengantarkannya bersama kolega lainnya. Dengan penuh percaya diri dan senyuman, ia melambaikan tangan sambil menuju lapangan.

Laga "panas" itu pun akhirnya dimulai. Johor Darul Ta'zim dan Persija lantas berjual-beli serangan sejak menit awal. Namun sayang, tiga gol pun bersarang ke gawang Macan Kemayoran sampai pada akhirnya peluit panjang mengakhiri pertandingan.

Suasana pertandingan JDT vs Persija (Foto: Aries Ardhanis)
Suasana pertandingan JDT vs Persija (Foto: Aries Ardhanis)
Kami mengakui keunggulan Johor Darul Ta'zim, Sang Juara Malaysia 4 kali dan Piala AFC edisi 2015 ini membuktikan kemampuannya di depan pendukungnya sendiri dan juga kami yang bertandang, menjadikan ini sebagai sebuah pelajaran berharga bagi Persija sebagai klub kebanggan Ibu Kota yang baru kembali merasakan atmosfer Asianya.

Fight for Pride! (Foto: Aries Ardhanis)
Fight for Pride! (Foto: Aries Ardhanis)
Begitupula kami sebagai suporter sepak bola, melihat keadaan yang begitu berbeda di sini membuat kami malu dan perlu berubah. Indonesia lebih besar dari Malaysia dan kami seharusnya bisa lebih baik dan dewasa dari perilaku suporternya, hingga ke pengelolaan sepak bolanya. 

Ini adalah sedikit cerita kami Jakmania dari pengalaman yang tidak akan terlupakan. Setidaknya satu kalimat akan kami teriakkan, "Ayo kita balas di kandang!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun