Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah kegiatan usaha yang dikelola oleh pengusaha kecil dengan modal kecil, namun mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia, kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan telah diakui secara luas. Selain itu, UMKM juga menjadi penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi, UMKM bukan hanya penggerak ekonomi, tetapi juga sebagai pendorong pemerataan ekonomi di berbagai wilayah, dengan adanya memberikan dukungan dan perhatian kepada UMKM baik dari pemerintah maupun pihak lainnya dapat dipastikan UMKM akan terus berperan sebagai kekuatan utama dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi.
Data  statistik  menunjukkan  bahwa  jumlah  unit  usaha  kecil  mikro  dan  menengah (UMKM)  mendekati  angka  99,98%  dari  total  unit  usaha  di  Indonesia  dengan  kontribusi sebesar 56% dari total PDB di Indonesia. Hal ini menunjukkan tingginya signifikansi peran UMKM  bagi  pemerataan  ekonomi  Indonesia. Indonesia memiliki lebih dari 64 juta unit UMKM, yang menyumbang lebih dari 60% PDB dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional.Â
 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memaikan peran penting dalam perkonomian di Indonesia, UMKM sering kali menghadapi tantangan besar yaitu  tantangan utamanya yang dihadapi UMKM adalah keterbatasan permodalan. Menurut data dari Bank Indonesia, lebih dari 70% UMKM menghadapi kesulitan dalam mengakses pembiayaan formal.Â
Terdapat beberapa alasan mengapa keberadaan UMKM sangat penting Pertama, UMKM berperan dalam memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mewujudkan stabilitas nasional. Kedua, saat terjadi krisis moneter 1998 dan krisis 2008-2009 sebesar 96% UMKM tetap bertahan dari goncangan krisis. UMKM juga sangat membantu negara atau pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UMKM juga banyak tercipta unit-unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Ketiga, UMKM memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar, sehingga UMKM perlu perhatian khusus yang didukung oleh informasi akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.Â
Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tersebut menjadikan UMKM semakin eksis dan akan selalu eksis dari masa ke masa. Walaupun keberadaanya di Indonesia sangat penting, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih memiliki keterbatasan untuk berkembang, hal ini mendorong pemerintah untuk berkomitmen dalam menjaga keberlangsungan kegiatan sektor UMKM. peran  pemerintah  dalam  rangka  mengembangkan  Usaha  Mikro,  Kecil,  dan Menengah (UMKM) memang sangat diperlukan, karena UMKM merupakan salah satu usaha yang  potensial  untuk  meningkatkan  perekonomian  serta  meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Â
Dengan besarnya kontribusi UMKM sangat diperlukan upaya untuk terus untuk memajukan usaha mikro di Indonesia. Untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) diperlukan peranan pemerintah, lembaga-lembaga keuangan dan pelaku usaha. Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam kurangnya pembiyaan UMKM, kredit menjadi salah satu solusi yang sangat relevan.Â
Kredit adalah modal kerja yang diperoleh atau investasi kepada penerima pinjaman  individua tau perseorangan,  kelompok  usaha  yang mampu  menciptakan hasil,dan layak namun belum mempunyai jaminan  tambahan atau agunan tambahan belum cukup. Kredit adalah fasilitas keuangan dari Lembaga keuangan yang memberikan dana kepada pelaku usaha dengan kewajiban untuk mengembalikannya sesuai kesepakatan. Kredit dalam UMKM merujuk pada fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada pelaku UMKM untuk mendukung kebutuhan modal kerja atau investasi usaha. Kredit ini menjadi solusi penting dalam mengatasi keterbatasan modal yang sering menjadi kendala utama bagi UMKM untuk memulai, mengembangkan, atau mempertahankan usahanya.
Dengan adanya kredit, UMKM dapat melakukan berbagai hal yang mendukung keberlangsungan, pertumbuhan, dan peningkatan daya saing usaha mereka.Â
Seringkali UMKM mendapatkan pinjamajan kredit yang biasa disebut dengan nama Kredit Usaha Raykat (KUR). Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program pembiayaan yang di rencanakan oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta koperasi. Program ini dirancang untuk mengatasi kendala utama UMKM, yakni keterbatasan akses terhadap sumber pembiayaan formal. KUR hadir sebagai solusi nyata untuk memajukan sektor UMKM dan meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.Â
Dengan keberlanjutan dan perluasan program KUR, pelaku UMKM semakin mendapat dukungan yang dibutuhkan untuk berkembang dan berinovasi, serta memperkuat ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Program ini tidak hanya menyediakan modal usaha, tetapi juga membuka peluang untuk transformasi digital dan peningkatan kapasitas operasional UMKM. Dengan adanya akses pembiayaan dari KUR, saat ini pelaku UMKM dapat mengembangkan dan berinovasi dengan memanfaatkan teknologi.Â
Dengan pembiayaan dari KUR, UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi mereka, baik dengan membeli bahan baku lebih banyak maupun dengan menambah alat atau mesin produksi. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan volume produk dan efisiensi operasional, yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing di pasar.Â
KUR tidak hanya berperan sebagai penyedia dana yang mudah digunakan di akses oleh UMKM, tetapi adanya KUR ini sebagai kekuatan utama membawa transformasi UMKM untuk meningkatkan operasional mereka. Dengan adanya pinjaman yang fleksibel, UMKM dapat mempertahankan usaha mereka dan bahkan berkembang di tengah kondisi yang menantang. Â
Manfaat Kredit bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Kredit memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM. Berikut adalah manfaat kredit bagi UMKM :Â
1. Modal AwalÂ
Modal awal adalah dana yang diperlukan oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memulai dan menjalankan bisnis pada tahap awal. Modal ini mencakup seluruh biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha hingga operasi awal berjalan dengan lancar. Sebagai elemen penting dalam membangun UMKM, modal awal menentukan kapasitas produksi, kualitas layanan, dan peluang keberhasilan usaha.Â
2. Ekspansi UsahaÂ
Ekspansi usaha adalah proses memperluas skala atau jangkauan sebuah bisnis dengan tujuan meningkatkan pendapatan, memperbesar pangsa pasar, dan memperkuat posisi perusahaan di industri tertentu. Ekspansi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tergantung pada strategi bisnis dan tujuan yang ingin dicapai. Kredit memungkinkan UMKM memperluas kapasitas produksi, membuka cabang baru.Â
3. Peningkatan EfisiensiÂ
Peningkatan efisiensi bagi UMKM mengacu pada kemampuan usaha untuk memanfaatkan sumber daya secara optimal, sehingga dapat menghasilkan output yang maksimal dengan biaya, waktu, dan tenaga yang minimal.Â
4. Memanfaatkan Peluang PasarÂ
Memanfaatkan peluang pasar merupakan  penting bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang. Peluang pasar dapat diartikan sebagai kesempatan yang muncul dari kebutuhan, tren, atau perubahan dalam preferensi konsumen yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar.Â
Tantangan dalam akses kredit bagi UMKMÂ
Meskipun kredit merupakan salah satu solusi utama untuk mendukung pembiayaan usaha, banyak UMKM menghadapi berbagai tantangan dalam mendapatkan akses kredit dari lembaga keuangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang umum dihadapi kredit bagi UMKM :
 1. Kurangnya Literasi KeuanganÂ
Kurangnya literasi keuangan mengacu pada rendahnya pemahaman individu atau pelaku usaha, termasuk UMKM, mengenai konsep, produk, dan pengelolaan keuangan. Literasi keuangan mencakup kemampuan untuk membuat keputusan keuangan yang bijak, seperti mengelola pengeluaran, menabung, berinvestasi, atau memanfaatkan layanan keuangan.
2. Persyaratan Kredit Yang KetatÂ
Persyaratan kredit yang ketat mengacu pada sejumlah syarat dan dokumen yang harus dipenuhi oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan.Â
3. Proses Administrasi Yang RumitÂ
Proses administrasi yang rumit menjadi salah satu hambatan utama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengakses kredit atau layanan keuangan lainnya. Hal ini mengacu pada serangkaian prosedur dan persyaratan dokumen yang harus diselesaikan oleh pelaku UMKM, yang sering kali memakan waktu, tenaga, dan biaya.Â
4. Kurangnya Akses InformasiÂ
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah kurangnya akses ke informasi yang relevan dan penting untuk mendukung pengembangan usaha. Informasi mencakup banyak aspek, seperti peluang pasar, kebijakan pemerintah, layanan keuangan, atau pelatihan bisnis. Ketidakmampuan untuk mendapatkan informasi ini dapat menghambat pertumbuhan dan daya saing UMKM.
Startegi Mengoptimalkan KreditÂ
Menggunakan kredit secara optimal adalah langkah penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dana yang diperoleh dari pinjaman dapat memberikan manfaat maksimal bagi pengembangan usaha. Strategi yang tepat dalam pengelolaan kredit membantu UMKM menghindari risiko keuangan, adapun strategi untuk mengoptimalkan penggunaan kredit sebagai berikut:Â
Â
1. Gunakan Kredit Sesuai TujuanÂ
Penggunaan kredit sesuai dengan tujuan awal pengajuannya adalah salah satu prinsip utama dalam pengelolaan keuangan yang sehat bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kredit yang dialokasikan secara tepat memungkinkan usaha berkembang secara optimal dan meminimalkan risiko keuangan. Pentingnya menggunakan kredit sesuai tujuan yaitu Memastikan Efektivitas Penggunaan Dana, dan Meningkatkan Kemampuan Membayar Kredit, dan Menghindari Risiko Keuangan.Â
2. Kelola Keuangan Dengan BaikÂ
Pengelolaan keuangan yang baik merupakan kunci keberhasilan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan pengelolaan keuangan yang terencana, UMKM dapat menjaga stabilitas keuangan, mengembangkan usaha, dan menghadapi tantangan pasar.Â
3. Mengawasi Utang Dan Kemampuan MembayarÂ
Mengawasi utang dan kemampuan bayar adalah langkah krusial bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menjaga kesehatan keuangan usaha. Jika dikelola dengan baik, utang dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan usaha. Â UMKM perlu memastikan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk membayar cicilan tepat waktu agar terhindar dari risiko kredit macet.Â
4. Memanfaatkan Pendamping Dari Pemerintah Atau Lembaga KeuanganÂ
Pendampingan adalah salah satu bentuk dukungan yang dapat membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menghadapi berbagai tantangan dan meningkatkan potensi usaha. Pendampingan, baik dari lembaga pemerintah, swasta. Â Dengan memanfaatkan pendampingan, UMKM dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan jaringan yang diperlukan untuk berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.Â
KesimpulanÂ
Jadi dapat disimpulkan bahwa Kredit memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dengan akses yang lebih mudah dan pengelolaan yang baik, kredit dapat menjadi pendorong utama bagi UMKM untuk meningkatkan skala usaha, produktivitas, dan daya saing mereka di pasar global. UMKM juga menjadi penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi, UMKM menjadi tulang punngung yang memberikan kontribusi besar terhadap penyeapan pekerjaan kerja di berbagai sektor.Â
Walampun kredit menjadi solusi untuk mengembangkan UMKM namun masih banyak UMKM yang menghadapi berbagai tantangan dalam mendapatkan akses kredit dari lembaga keuangan  untuk memaksimalkan manfaat ini, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku UMKM itu sendiri. Dengan sinergi yang baik, UMKM dapat terus menjadi motor penggerak utama perekonomian Indonesia. Selain itu juga ada beberapa Strategi yang tepat dalam pengelolaan kredit untuk membantu menghindari risiko keuangan, seperti kredit macet, dan meningkatkan efisiensi dalam penggunaannya agar kredit benar-benar memberikan dampak positif bagi UMKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H