Menjaga Martabat Bahasa Indonesia
Neni paham betul bahwa akibat dari globalisasi dan kemajuan teknologi, anak-anak Indonesia kini sudah semakin terpapar dengan bahasa asing dan bahasa gaul. Ini berlaku untuk anak-anak dari beragam status finansial, tidak hanya bagi mereka yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke atas. Fakta ini tentunya membuat martabat Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama bangsa ini rentan tercederai.
Sebagai guru Bahasa Indonesia, Neni bertekad untuk merespon fenomena ini dengan terus memperjuangkan marwah Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Ia-pun berharap agar saat-saat seperti ini justru menjadi momentum yang mendorong guru Bahasa Indonesia dari Sabang sampai Merauke untuk bekerja lebih keras lagi dalam memperjuangkan bahasa persatuan bangsa.
Neni memiliki visi agar anak-anak Indonesia tetap cakap dalam menggunakan Bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari, baik lisan maupun tertulis. Meningkatkan kosakata Bahasa Indonesia bagi generasi muda-pun menjadi pekerjaan rumah besar bagi guru-guru Bahasa Indonesia agar anak-anak bangsa tidak menghafal lebih banyak kosakata bahasa asing dan bahasa gaul ketimbang kosakata bahasa nasional mereka. “Kadang saya sedih ketika anak-anak memahami sebuah kata dalam Bahasa Inggris, tapi justru mereka tidak mengetahui terjemahan Bahasa Indonesia dari kata itu. Bagaimanapun juga, anak-anak harus tetap mempunyai pengetahuan kosakata Bahasa Indonesia yang luas dan mendalam, tidak terbatas pada kata-kata yang umum saja,” harapnya.
Epilog
Kisah Neni ini merupakan gambaran kecil tentang perjuangan para pendidik bahasa yang menjaga marwah dan kehormatan bahasa persatuan kita, yaitu Bahasa Indonesia. Di bulan Oktober yang diperingati sebagai Bulan Bahasa ini, mari kita mengapresiasi dedikasi guru seperti Neni dan hendaknya kerja-keras para guru ini menginspirasi kita untuk melestarikan Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa yang harus selalu kita banggakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H