Stunting merupakan masalah kesehatan serius yang menjadi perhatian utama di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang dialami anak, terutama dalam 1.000 hari pasca kelahiran, seorang ibu tidak memenuhi gizi secara baik, jadi bisa menyebabkan salah satu faktor anak bisa terkena resiko stunting.
Anak yang mengalami stunting bisa dilihat dari fisiknya, biasanya anak yang cenderung tubuhnya pendek, kecil biasanya terkena stunting. tetapi tidak semua anak yang bertubuh pendek itu terkena stunting, lalu sering sakit -- sakitan karena imunitasnya terkena, serta anak yang biasanya cenderung lambat dalam berpikir, disertai dampak negatif pada perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas di masa depan.
Peran Nutrisi untuk Mencegah Stunting:
Nutrisi yang cukup selama masa kehamilan dan 2 tahun pertama kehidupan anak merupakan kunci utama mencegah stunting.
1.Pemenuhan gizi
a.Ibu hamil memerlukan asupan gizi seimbang, termasuk protein, zat besi, asam folat, dan vitamin. Setelah kelahiran, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang bergizi seimbang sangat penting untuk memastikan anak mendapatkan kebutuhan energi dan zat gizi yang mencukupi.
b.Fokus pada makanan yang mendukung pertumbuhan, seperti telur, ikan, daging, kacang-kacangan, serta sayur dan buah.
2.Penerapan Konsep "Isi Piringku"
Isi piring makan secara seimbang, terdiri dari:
a.40% karbohidrat (misalnya nasi atau ubi).
b.40% sayur-sayuran.