Mohon tunggu...
Ardini Ayuk Luvitasari
Ardini Ayuk Luvitasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa S1 Farmasi STIFAR YAPHAR SEMARANG yang memiliki hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Nutrisi dan Pola Asuh Dalam Mengatasi Masalah Stunting di Indonesia

20 Desember 2024   17:17 Diperbarui: 20 Desember 2024   17:16 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting merupakan masalah kesehatan serius yang menjadi perhatian utama di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang dialami anak, terutama dalam 1.000 hari pasca kelahiran, seorang ibu tidak memenuhi gizi secara baik, jadi bisa menyebabkan salah satu faktor anak bisa terkena resiko stunting.

Anak yang mengalami stunting bisa dilihat dari fisiknya, biasanya anak yang cenderung tubuhnya pendek, kecil biasanya terkena stunting. tetapi tidak semua anak yang bertubuh pendek itu terkena stunting, lalu sering sakit -- sakitan karena imunitasnya terkena, serta anak yang biasanya cenderung lambat dalam berpikir, disertai dampak negatif pada perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas di masa depan.

Peran Nutrisi untuk Mencegah Stunting:

Nutrisi yang cukup selama masa kehamilan dan 2 tahun pertama kehidupan anak merupakan kunci utama mencegah stunting.

1.Pemenuhan gizi

a.Ibu hamil memerlukan asupan gizi seimbang, termasuk protein, zat besi, asam folat, dan vitamin. Setelah kelahiran, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang bergizi seimbang sangat penting untuk memastikan anak mendapatkan kebutuhan energi dan zat gizi yang mencukupi.

b.Fokus pada makanan yang mendukung pertumbuhan, seperti telur, ikan, daging, kacang-kacangan, serta sayur dan buah.

2.Penerapan Konsep "Isi Piringku"

Isi piring makan secara seimbang, terdiri dari:

a.40% karbohidrat (misalnya nasi atau ubi).

b.40% sayur-sayuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun