Materi Sistem Ekskresi yang dipelajari di SMA termasuk Kompetensi Dasar " Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia". Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMAN 1 Kerinci Kanan, KD ini memiliki 2 indikator yaitu (1) Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses sistem ekskresi pada manusia (2) Menjelaskan kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem ekskresi .
METODE
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (action research) sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri yang terdiri dari dua siklus dan tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian akan dilanjutkan pada siklus berikutnya jika tindakan yang diberikan belum mencapai indikator yang diharapkan.
Keempat tahapan dalam PTK 2, dilakukan secara berurutan. Langkah pertama dan kedua merupakan bagaian awal dari rencana perbaikan. Langkah ketiga merupakan prasyarat untuk langkah yang keempat. Jika tindakan perbaikan belum berhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka tindakan refleksi yang mencakup analisis data dan sintesis digunakan untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan di siklus berikutnya. Siklus PTK akan berakhir jika perbaikan telah berhasil dilakukan
Secara khusus urutan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model cooperatif learning tipe jigsaw sebagai berikut: 1) Kondisi Awal, adalah keadaan dimana siswa belum mendapat perlakuan proses pembelajaran efektif, artinya proses pembelajaran yang berlangsung masih monoton atau tradisional. Hasil tes dari proses pembelajaran monoton masih rendah artinya belum mencapai nilai tuntas, termasuk sikap dan psikomotor sebagai ranah kompetensi yang akan dicapai belum dapat terlihat. 2)Â
Tindakan. Guru menyusun program pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe jigsaw. Proses pembelajaran akan dikondisikan aktif dan interaktif, sehingga proses pembelajaran akan berlangsung efektif, dan diharapkan dapat mencapai proses yang optimal dalam mencapai kompetensi. Kompetensi dalam pembelajaran Biologi yang diterapkan adalah kompetensi menjelaskan struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia". Kompetensi mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan pada materi pelajaran Biologi dapat dideteksi dengan menerapkan model cooperatif learning tipe jigsaw melalui fase- fase pembelajaran. Dalam hal ini dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan dalam dua kali proses pembelajaran. 3) Kondisi Akhir, adalah kondisi setelah dilaksanakan proses tindakan. Dalam hal ini adalah proses siklus I, proses siklus II dan proses siklus III. Setelah proses siklus didapatkan analisa hasil dan diketahui prosentase peningkatan hasil tes maka dapat dikatakan sebagai kondisi akhir.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SMAN 1 Kerinci Kanan, pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020, selama 2 bulan mulai dari  akhir bulan Januari sampai dengan Februari 2020. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini untuk mata pelajaran biologi dengan kompetensi dasar "Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi pada  manusia ".Â
Pelaksanaan Siklus 1
Siklus 1 dilaksanakan selama 2 minggu, yaitu minggu ketiga dan pertama bulan Januari