Siklus II
Pelaksanaan siklus II menghasilkan dampak yang lebih baik dibandingkan siklus I, yaitu rata-rata hasil belajar kognitif mengalami peningkatan sebesar 10,60 dari siklus I, sedangkan jumlah siswa yang hasil belajarnya mencapai standar KKM mengalami peningkatan yaitu sebesar 15%.dibandingkan siklus I. Hasil serupa terjadi pada rata-rata hasil belajar afektif yang meningkat sebesar 2,95 %.dibandingkan siklus 1
Peningkatan tersebut kemungkinan disebabkan karena dilakukannya perbaikan yaitu dengan mengurangi jumlah anggota kelompok asal dan lebih memperhatikan pemerataan kemampuan dalam kelompok. Model pembelajaran ini, dapat membuat suasana belajar siswa tidak kaku dan monoton. Perasaan senang dalam belajar akan berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat.
Kesimpulan
Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw, mampu meningkatkan hasil belajar kognitif dan afektif siswa XI MIPA SMAN 1 Kerinci Kanan. Jumlah siswa yang hasil belajar kognitifnya memenuhi indikator keberhasilan (65) 87,50%, mengalami peningkatan sebesar 47,50% dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 14,93 pada siklus 2. Hasil belajar afektif siswa mencapai peningkatan rata-rata kelas sebesar 2,95% .
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hayu, A, dkk. 2018. Metode Pembelajaran Jigsaw Dalam Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Siswa. Semarang:Jurnal Penelitian
Mulyasa, E. 2017. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Syah, M. 2018. Psikologi Belajar. Jakarta: Grafindo Persada.
Uno, B. Hamzah. 2015. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara.