Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan hasil belajar BIOLOGI Sistem Ekskresi Pada Manusia melalui pendekatan kooperatif tipe jigsaw bagi siswa Kelas XI MIPA SMAN 1 Kerinci  Kanan pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian dilaksanakan bulan Januari--Februari 2020, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Tiap siklus sebanyak dua kali pertemuan dan pada pertemuan ketiga dilakukan post test. Sebagai bahan perbandingan/acuan sebelum melakukan penelitian, guru/peneliti menjadikan nilai ulangan tengah semester sebagai nilai prasiklus. Indikator keberhasilan dilihat dari peningkatan pemahaman konsep yang di peroleh dari hasil post test. Instrumen yang digunakan berupa lembaran tes. Berdasarkan tindakan yang telah diterapkan dalam siklus I dan siklus II ternyata dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran yang tepat, dalam hal ini model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar khususnya materi sistem gerak dan sekaligus mendorong siswa untuk lebih aktif dalam menggali ilmu pengetahuan dan menumbuhkan sikap kerjasama.
PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan Implementasi Kurikulum 2013, guru dituntut memiliki kompetensi terutama dalam pengelolaan proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang berkualitas dan efektif akan mengantarkan siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.
Suatu kenyataan bahwa hasil belajar siswa saat ini masih sebatas penguasaan salah satu ranah saja yaitu ranah kognitif. Masih banyak proses pembelajaran hanya satu arah, yakni guru berceramah sedangkan siswa menghafal konsep, guru aktif - siswa pasif. Idealnya proses pembelajaran anak/siswa dikondisikan aktif baik secara fisik maupun psikis, agar tercapai pula ranah psikomotorik dan afekif, sehingga dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
Rendahnya tingkat ketercapaian kompetensi siswa dalam mempelajari Biologi dilihat dari perbandingan siswa dengan KKM yang ditetapkan. KKM yang ditetapkan adalah 75. Adapun kondisi awal hasil prestasi siswa yang diambil dari nilai ulangan semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 sebagai berikut: dari 40 siswa, KKM yang ditentukan 75, persentase Siswa tuntas 65 : 40 %, nilai minimum 46, nilai maksimim 82, dan rata-rata nilai: 63,45.
Jadi ketercapaian KKM masih jauh dari harapan. Dengan kondisi tersebut, terdorong untuk melakukan upaya perbaikan / peningkatan pencapaian kompetensi hasil belajar siswa. Agar proses pembelajaran lebih bervariasi, aktif, interaktif, efektif, dan menyenangkan, maka dilaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw. Pendekatan kooperatif tipe jigsaw diterapkan dalam penelitian untuk mencari solusi dalam mengantisipasi rendahnya ketercapaian kompetensi dalam mata pelajaran Biologi.
Dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe jigsaw diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Biologi dalam kompetensi dasar " Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem Ekskresi Pada Manusia", bagi siswa dan guru. Sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, kemampuan siswa baru sebatas kemampuan kognitif. Sedangkan ranah psikomotorik dan afektif belum terakumulasi. Kemampuan siswa baru pengusaan konsep, kemampuan ingatan / hafalan. Setelah diterapkan pendekatan kooperatif tipe jigsaw lebih memberi kontribusi untuk menggali kemampuan afektif dan psikomotornya. Penelitian ini dilakukan karena dipandang penting dan sangat diperlukan untuk segera memberikan solusi untuk upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan untuk meningkatkan kompetensi, serta komitmen guru terhadap tugas profesinya. Sedangkan bagi siswa dapat meningkatkan hasil belajar Biologi untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Cooperatif Learning tipe Jigsaw
Model cooperatif learning tipe jigsaw ini juga dikenal sebagai kelompok ahli. (Hayu A, dkk, 2018) tipe jigsaw terdiri atas 5 fase. Pembagian kelompok berdasarkan kriteria prestasi individu (dari pre test sebelumnya), gender, etnik, dan ras kelompok beranggotakan 2 - 4 kelompok expert. Jumlah kelompok sesuai dengan jumlah pokok yang dipelajari. Masing-masing kelompok expert beranggotakan wakil dari sejumlah kelompok belajar siswa.
Fase - fase model cooperatif learning tipe jigsaw: