Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : lupa-jajan.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Catatan yang Membekas di Antara Dua Persimpangan Menanjak

17 Februari 2024   07:00 Diperbarui: 17 Februari 2024   07:03 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, aku juga ingin kembali ke tanah kelahiran dan berkumpul bersama keluarga. Aku ingin merasakan kembali kehangatan dan kasih sayang mereka. Aku ingin membantu mereka dan berkontribusi untuk kemajuan desaku.

Aku dihadapkan pada dilema yang sulit. Aku harus memilih antara mimpi dan tinggal bersama keluarga di desa.

***

Dilema yang aku hadapi membuatku bimbang dan ragu-ragu. Aku tak ingin menyesali keputusanku di kemudian hari.

Di satu sisi, aku ingin meraih mimpi dan cita-citaku. Aku ingin menjadi arkeolog yang handal dan berkontribusi dalam penelitian dan pelestarian budaya bangsa. Aku ingin menjelajah berbagai situs bersejarah dan menemukan artefak-artefak yang berharga sehingga bisa berguna bagi bangsa dan negara. 

Di sisi lain, aku ingin kembali ke tanah kelahiran dan berkumpul bersama keluarga. Aku ingin merasakan kembali kehangatan dan kasih sayang mereka. Aku ingin membantu mereka dan berkontribusi untuk kemajuan desaku.

Aku tak tahu harus memilih yang mana. Aku bingung dan tak tahu harus berbuat apa.

Aku mencoba mencari solusi dengan berbicara kepada teman-teman dan keluargaku. Mereka memberikan saran dan dukungan yang terbaik untukku.

Aku juga mencoba mencari informasi tentang peluang kerja di Indonesia. Aku ingin memastikan bahwa aku dapat memiliki karir yang baik di tanah kelahiranku.

Keputusan untuk kembali ke tanah kelahiran bukanlah hal yang mudah bagiku. Di satu sisi, aku merasa terikat dengan kehidupan yang nyaman dan mapan di Hamburg. Di sisi lain, kerinduan akan tanah air dan keluarga tak henti-hentinya menggerogoti hati ini.

Dilema ini membuatku bimbang dan ragu-ragu. Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam benak: "Apakah aku benar-benar siap untuk meninggalkan semua yang aku miliki di sini?" "Apakah aku mampu memulai kembali dari awal di tanah kelahiran?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun