Selain itu, sistem transportasi akan dirancang agar ramah lingkungan dengan mengutamakan kendaraan listrik dan sistem transportasi umum yang efisien. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan IKN sebagai kota dengan emisi karbon yang rendah.
4. Peran IKN sebagai Paru-Paru Baru bagi Indonesia
Dalam konteks pembangunan IKN, istilah "paru-paru" memiliki makna ganda. Pertama, IKN diharapkan mampu mempertahankan peran Kalimantan sebagai paru-paru dunia dengan menjaga keseimbangan ekosistem hutan yang ada.Â
Kedua, IKN juga diharapkan menjadi paru-paru baru bagi Indonesia, dalam arti kota ini akan menjadi contoh bagaimana sebuah kota modern dapat hidup selaras dengan alam.
Dengan keberadaan ruang terbuka hijau yang luas, IKN diharapkan dapat menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal dan bekerja, sekaligus memberikan manfaat ekologis bagi sekitarnya.Â
Keberadaan taman-taman kota, hutan kota, dan jalur hijau di dalam ibu kota ini akan membantu mengurangi polusi udara, menjaga kualitas air, serta menciptakan iklim mikro yang lebih sejuk di tengah perubahan iklim global yang semakin ekstrem.
Selain itu, IKN juga berpotensi menjadi pusat edukasi lingkungan bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Kota ini bisa menjadi model bagaimana pembangunan kota modern dapat dilakukan tanpa mengorbankan alam.Â
Dengan teknologi canggih yang terintegrasi dengan sistem lingkungan, IKN diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia dan dunia untuk mengembangkan pola pembangunan yang berkelanjutan.
5. Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski konsep pembangunan IKN terlihat sangat ideal, tentu ada tantangan besar yang harus dihadapi. Salah satunya adalah memastikan bahwa komitmen terhadap pelestarian lingkungan benar-benar diimplementasikan secara konsisten di lapangan.Â
Pengawasan ketat terhadap aktivitas pembangunan, mulai dari pemotongan hutan hingga pengelolaan limbah, harus dilakukan agar dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalkan.