Jika tidak dikelola dengan baik, proses ini dapat mempercepat degradasi hutan dan mengancam ekosistem yang ada.
2. Konsep Ibu Kota Ramah Lingkungan
Meski ada kekhawatiran, pemerintah Indonesia telah menegaskan bahwa pembangunan IKN akan mengusung konsep kota hijau dan berkelanjutan. Salah satu visi besar dari IKN adalah menjadi smart city yang berfokus pada keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.
Dalam perencanaan IKN, sekitar 75% dari total luas wilayah direncanakan tetap menjadi area hijau, baik dalam bentuk hutan konservasi, taman kota, maupun ruang terbuka hijau lainnya.
Konsep pembangunan ini bertujuan untuk menjadikan IKN sebagai ibu kota yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai paru-paru kota yang baru.Â
Dengan demikian, IKN diharapkan dapat menjaga dan bahkan memperbaiki fungsi ekologis kawasan Kalimantan. Pemerintah berkomitmen untuk menggunakan teknologi hijau dalam pembangunan, seperti penggunaan energi terbarukan, sistem transportasi rendah emisi, serta manajemen sampah dan air yang efisien.
Di samping itu, pemerintah juga berencana untuk merehabilitasi area-area hutan yang telah rusak sebagai bagian dari upaya pemulihan ekosistem. Dengan upaya ini, diharapkan IKN tidak hanya menjaga peran Kalimantan sebagai paru-paru dunia, tetapi juga menciptakan model baru bagi pembangunan kota yang harmonis dengan alam.
3. Membangun Kota dengan Ekosistem yang Berkelanjutan
Membangun IKN dengan mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem tentu bukan tugas mudah. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana memastikan bahwa pembangunan fisik seperti jalan raya, gedung perkantoran, dan fasilitas publik tidak merusak keanekaragaman hayati yang ada.
Di sinilah peran penting perencanaan kota yang cermat dan berwawasan lingkungan.Salah satu pendekatan yang diterapkan dalam pembangunan IKN adalah integrasi ekosistem.Â