Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

IKN dari Paru-Paru Dunia hingga Menjadi Paru-Paru Ibu Kota

7 Oktober 2024   21:00 Diperbarui: 7 Oktober 2024   21:07 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://economy.okezone.com)

2. Konsep Ibu Kota Ramah Lingkungan

Meski ada kekhawatiran, pemerintah Indonesia telah menegaskan bahwa pembangunan IKN akan mengusung konsep kota hijau dan berkelanjutan. Salah satu visi besar dari IKN adalah menjadi smart city yang berfokus pada keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Dalam perencanaan IKN, sekitar 75% dari total luas wilayah direncanakan tetap menjadi area hijau, baik dalam bentuk hutan konservasi, taman kota, maupun ruang terbuka hijau lainnya.

Konsep pembangunan ini bertujuan untuk menjadikan IKN sebagai ibu kota yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai paru-paru kota yang baru. 

Dengan demikian, IKN diharapkan dapat menjaga dan bahkan memperbaiki fungsi ekologis kawasan Kalimantan. Pemerintah berkomitmen untuk menggunakan teknologi hijau dalam pembangunan, seperti penggunaan energi terbarukan, sistem transportasi rendah emisi, serta manajemen sampah dan air yang efisien.

Di samping itu, pemerintah juga berencana untuk merehabilitasi area-area hutan yang telah rusak sebagai bagian dari upaya pemulihan ekosistem. Dengan upaya ini, diharapkan IKN tidak hanya menjaga peran Kalimantan sebagai paru-paru dunia, tetapi juga menciptakan model baru bagi pembangunan kota yang harmonis dengan alam.

3. Membangun Kota dengan Ekosistem yang Berkelanjutan

Membangun IKN dengan mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem tentu bukan tugas mudah. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana memastikan bahwa pembangunan fisik seperti jalan raya, gedung perkantoran, dan fasilitas publik tidak merusak keanekaragaman hayati yang ada.

 Di sinilah peran penting perencanaan kota yang cermat dan berwawasan lingkungan.Salah satu pendekatan yang diterapkan dalam pembangunan IKN adalah integrasi ekosistem. 

Ini berarti bahwa pembangunan akan dilakukan dengan mempertimbangkan tata letak yang harmonis dengan alam, di mana area-area kritis seperti hutan konservasi dan aliran sungai akan dijaga dan diperkuat fungsinya. 

Pembangunan infrastruktur akan disesuaikan dengan topografi dan ekosistem setempat, untuk meminimalkan gangguan terhadap lingkungan.

Selain itu, pembangunan infrastruktur di IKN juga dirancang untuk mengurangi jejak karbon. Pemerintah berencana untuk menggunakan energi terbarukan sebagai sumber utama listrik di ibu kota baru ini, seperti energi surya, angin, dan biomassa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun