Meskipun Muchdi dibebaskan, banyak pihak, termasuk keluarga Munir dan organisasi HAM, tetap meyakini bahwa ada konspirasi yang melibatkan unsur-unsur dalam BIN. Dugaan ini didukung oleh adanya bukti komunikasi antara Pollycarpus dan Muchdi sebelum pembunuhan terjadi, yang menimbulkan kecurigaan bahwa pembunuhan Munir adalah hasil dari operasi intelijen untuk membungkam aktivis HAM yang berani.
 3. Aktor Utama: Siapa yang Bertanggung Jawab Secara Moral?
Secara moral, ada banyak pihak yang dianggap bertanggung jawab, khususnya institusi-institusi yang merasa terancam oleh kegiatan Munir sebagai pembela HAM, yaitu:
- Militer: Munir sangat kritis terhadap peran militer dalam pelanggaran HAM di Indonesia, terutama dalam kasus penghilangan paksa aktivis di era Orde Baru, serta kekerasan di Aceh dan Papua. Ada spekulasi bahwa pihak militer, yang merasa terganggu oleh aktivitas Munir, memiliki kepentingan untuk membungkamnya.
Â
- Badan Intelijen Negara (BIN): Dugaan keterlibatan pejabat BIN menambah keyakinan bahwa pembunuhan ini mungkin merupakan tindakan terencana untuk melindungi kepentingan negara, terutama dalam menjaga citra militer dan institusi intelijen.
 4. Mengapa Keterlibatan Pihak Lebih Tinggi Tidak Terungkap?
Meskipun Pollycarpus sudah dihukum, dan ada spekulasi kuat tentang peran Muchdi, ada beberapa alasan mengapa aktor utama lainnya belum terungkap:
- Kesulitan pembuktian: Dalam kasus yang melibatkan operasi intelijen atau konspirasi negara, pengumpulan bukti sering kali sangat sulit. Bukti-bukti yang mengaitkan petinggi dengan kejahatan biasanya tertutup rapat atau hilang.
Â
- Tekanan politik: Banyak pihak yang menduga bahwa ada tekanan politik untuk melindungi individu-individu yang berada di posisi strategis, baik di pemerintahan maupun di militer.