Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa yang Membuat Negara Demokrasi bisa Runtuh?

31 Agustus 2024   08:05 Diperbarui: 31 Agustus 2024   08:05 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.kpk.go.id/id/berita/siaran-pers/3356-kpk-tahan-2-tersangka-baru-pemberi-suap-proyek-di-labuhan-batu)

Negara demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Dalam sistem ini, rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui wakil-wakil yang mereka pilih dalam pemilihan umum. Prinsip-prinsip utama demokrasi meliputi kebebasan berpendapat, kesetaraan di depan hukum, serta penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Sistem pemerintahan demokrasi memiliki akar yang dalam dalam sejarah peradaban manusia, dengan akar utamanya dapat ditelusuri kembali ke Yunani Kuno, khususnya di kota Athena pada abad ke-5 SM. Athena adalah salah satu negara-kota pertama yang mengadopsi demokrasi langsung, di mana warga negara berpartisipasi langsung dalam pembuatan keputusan politik. Namun, konsep demokrasi modern mulai berkembang secara signifikan di Eropa pada abad ke-17 dan ke-18, didorong oleh pencerahan dan gagasan-gagasan tentang kebebasan individu, hak asasi manusia, dan pemerintahan berdasarkan persetujuan rakyat.

Revolusi Inggris, Revolusi Amerika, dan Revolusi Prancis adalah peristiwa penting yang menandai munculnya demokrasi modern. Revolusi-revolusi ini memperkenalkan prinsip-prinsip seperti kedaulatan rakyat, pemerintahan yang berbasis pada hukum, dan hak-hak sipil. Selama abad ke-19 dan ke-20, konsep demokrasi terus berkembang dan menyebar ke berbagai belahan dunia, dengan berbagai negara mengadopsi sistem pemerintahan demokratis yang berbeda-beda. Meskipun perjalanan menuju demokrasi sering kali diwarnai dengan konflik dan perjuangan, prinsip-prinsip dasar demokrasi kini menjadi fondasi pemerintahan di banyak negara di seluruh dunia.

Walaupun sering dianggap sebagai sistem pemerintahan yang paling relevan dan ideal untuk diterapkan saat ini, sistem pemerintahan demokrasi nyatanya tidak tanpa kelemahan dan tantangan. Salah satu kritik utama terhadap demokrasi adalah kecenderungannya untuk menjadi lambat dalam pengambilan keputusan. Karena demokrasi melibatkan banyak pihak dan membutuhkan konsensus, proses pengambilan keputusan bisa memakan waktu lama, terutama dalam situasi krisis di mana tindakan cepat diperlukan.

Selain itu, demokrasi juga rentan terhadap populisme, di mana politisi menggunakan retorika sederhana dan janji-janji yang tidak realistis untuk meraih dukungan rakyat. Populisme ini bisa mengarah pada kebijakan yang tidak bijaksana atau merusak dalam jangka panjang, dan dalam beberapa kasus, dapat mengancam prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri.

Ketidaksetaraan juga menjadi masalah dalam demokrasi. Meskipun setiap warga negara memiliki hak suara, tidak semua suara memiliki pengaruh yang sama dalam kenyataan. Kelompok-kelompok dengan kekuatan ekonomi atau akses ke media memiliki kemampuan lebih besar untuk mempengaruhi opini publik dan keputusan politik, yang dapat menyebabkan ketimpangan dalam representasi dan kebijakan.

Terakhir, demokrasi dapat menghadapi tantangan dari polarisasi politik. Ketika masyarakat terpecah secara tajam antara pandangan politik yang berlawanan, kemampuan untuk mencapai konsensus dan berfungsi secara efektif sebagai negara dapat terhambat. Polarisasi ini dapat menyebabkan kebuntuan politik, mengurangi kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga demokratis, dan bahkan memicu konflik sosial.

Meskipun menghadapi berbagai masalah ini, demokrasi tetap menjadi sistem yang paling banyak diterapkan di dunia karena kemampuannya untuk memberikan kebebasan, keterwakilan, dan kontrol terhadap kekuasaan, meski dalam praktiknya tidak selalu sempurna.

Apa yang menyebabkan negara demokrasi dapat runtuh?

(https://www.kpk.go.id/id/berita/siaran-pers/3356-kpk-tahan-2-tersangka-baru-pemberi-suap-proyek-di-labuhan-batu)
(https://www.kpk.go.id/id/berita/siaran-pers/3356-kpk-tahan-2-tersangka-baru-pemberi-suap-proyek-di-labuhan-batu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun