Produksi bahan bakar mobil listrik, khususnya baterai berbasis nikel, di Indonesia memiliki sejarah yang berkaitan erat dengan sumber daya mineral yang melimpah di negara ini.
Nikel adalah salah satu komponen utama dalam produksi baterai lithium-ion yang digunakan dalam mobil listrik. Berikut adalah penjelasan mengenai awal mula produksi dan daerah penghasil nikel di Indonesia.
Awal Mula Produksi Bahan Bakar Mobil Listrik di Indonesia
Indonesia mulai menaruh perhatian serius pada produksi baterai untuk mobil listrik sekitar akhir 2010-an. Seiring dengan meningkatnya permintaan global untuk kendaraan listrik, Indonesia melihat peluang besar dalam industri ini karena memiliki cadangan nikel yang sangat besar, salah satu yang terbesar di dunia.Â
Langkah signifikan dimulai pada tahun 2019 ketika pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Peraturan ini mendorong investasi dalam industri baterai dan kendaraan listrik, baik dari perusahaan domestik maupun asing. Salah satu perusahaan yang terlibat adalah PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang bekerja sama dengan beberapa mitra internasional untuk membangun fasilitas produksi baterai.
Pada tahun 2020, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan perusahaan dari Korea Selatan dan China untuk mengembangkan pabrik produksi baterai di berbagai lokasi strategis.
Daerah Penghasil Nikel di Indonesia
Indonesia memiliki beberapa daerah yang dikenal sebagai penghasil nikel utama, antara lain:
1) Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara: