Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sangar di Piala Dunia, Melempem di Piala Asia! Apa yang Menyebabkan Timnas Korea Selatan Kembali Merana di Piala Asia?

10 Februari 2024   18:00 Diperbarui: 10 Februari 2024   18:05 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(REUTERS/THAIER AL-SUDANI via Tempo)

(Reuters via halloindo.com/okezone)
(Reuters via halloindo.com/okezone)

Alasan pertama yang menjadi sebab mengapa penampilam Korea Selatan tak terlalu spesial yakni faktor kebijakan yang menjadikan Korea harus gonta-ganti pelatih. 

Pada dasarnya sebuah sistem yang baik dalam menciptakan generasi yang berkualitas setiap tahunnya ternyata tak diimbangi dengan investasi jangka panjang di sektor pelatih. 

Akan terasa sukar jika sebuah tim yang berkeinginan meraih prestasi tinggi namun dipegang dan dilatih oleh orang yang tak ada kapasitas dalam menangani tim tersebut.

Di lain sisi, Korsel sendiri menjadi tim yang paling sering berganti pelatih. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, tim negeri gingseng telah berganti pelatih timnas sebanyak enam kali. Itulah yang menyebabkan adanya penurunan kualitas permainan dari Korsel. 

Keseringan berganti pelatih akan menyebabkan menurunnya kolektifitas tim serta kemistri masing-masing pemain tak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan pelatih.

B. Kurangnya Antisipasi kekuatan tim timur tengah

(REUTERS/THAIER AL-SUDANI via CNN Indonesia)
(REUTERS/THAIER AL-SUDANI via CNN Indonesia)

Seakan tak belajar dari kesalahan, Korsel kerap gagal di piala asia melawan tim-tim asal timur tengah. Sejak terakhir Korea Selatan juara pada ajang Piala Asia 1960 lalu, Korsel setidaknya telah 4 kali melenggang ke babak final namun hasilnya mereka kembali gagal meraih juara. 

Tiga kekalahan di final yakni pada 1972 melawan Iran, final 1980 melawan Kuwait, dan kekalahan di final piala asia 1988 atas Arab Saudi nampaknya cukup menjadi alasan mengapa tim Korea Selatan selalu gagal melawan tim asal timur tengah.

Korea Selatan tak lagi digdaya jika berhadapan dengan tim asal timur tengah, sejak piala piala asia 2007 lalu kala Korsel dikalahkan Iraq pada babak semifinal, Korea tak pernah mampu lolos lebih jauh dari partai semifinal kecuali pada 2015 lalu saat berhasil melangkah ke babak final menghadapi Australia yang berhasil keluar sebagai juara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun