Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kecanduan Mie Instan? Ini Beberapa Bahayanya!

20 November 2023   15:00 Diperbarui: 20 November 2023   15:06 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mie instan telah menjadi salah satu kegemaran makanan yang populer di kalangan banyak orang. Kesenangan dalam menikmati mie instan tidak hanya terletak pada kemudahan dan cepatnya proses penyajiannya, tetapi juga pada variasi rasa dan kreativitas dalam penyajiannya. Bagi sebagian orang, mie instan adalah solusi praktis saat waktu terbatas atau ketika terjadi keinginan mendadak untuk menyantap sesuatu yang lezat.

Keberagaman varian rasa dan jenis mie instan membuatnya cocok untuk berbagai selera. Mulai dari mie goreng dengan campuran bumbu yang khas, hingga sup mie yang segar dan gurih. Beberapa orang juga menambahkan bahan tambahan seperti telur, sayuran, atau daging untuk memberikan sentuhan personal pada hidangan mie instan mereka. Kreativitas ini memberikan pengalaman makan yang unik dan memuaskan.

Meskipun mie instan dianggap sebagai makanan cepat saji, banyak yang mengakui bahwa kegemaran ini tidak terlepas dari kenangan masa muda atau pengalaman hidup tertentu. Bagi sebagian orang, mie instan juga menjadi teman setia saat sedang bekerja keras atau sedang menikmati waktu santai di rumah. Kesenangan dalam mengonsumsi mie instan bukan hanya sebatas rasa, tetapi juga mencakup aspek kenangan, kenyamanan, dan kepraktisan yang membuatnya tetap menjadi pilihan favorit di berbagai kalangan.

Lalu, tahukah anda jika mengonsumsi mie instan setiap saat dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Lalu apa yang menyebabkan mie instan begitu digemari?

Mie instan memiliki popularitas yang tinggi di masyarakat karena beberapa faktor tertentu:

Praktis:
Mie instan sangat mudah dan cepat disiapkan. Hanya dengan air panas dan beberapa menit, seseorang dapat menikmati hidangan yang memuaskan. Kecepatan ini menjadi faktor utama mengapa mie instan sangat digemari, terutama dalam situasi di mana waktu terbatas.

Harga Terjangkau:
Harga mie instan relatif murah dan terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Ini membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis untuk mereka yang ingin menyajikan makanan yang lezat tanpa harus menghabiskan banyak biaya.

Kemudahan Penyimpanan dan Awet:
Mie instan dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa takut basi atau rusak. Kemampuannya untuk awet menjadi kelebihan tersendiri, terutama bagi mereka yang suka memiliki persediaan makanan instan di rumah.


Keanekaragaman Rasa dan Varian:
Industri mie instan terus berinovasi dengan menciptakan berbagai varian rasa dan jenis mie. Keanekaragaman ini memungkinkan konsumen untuk memilih sesuai dengan selera mereka, menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan personal.


Kreativitas dalam Penyajian:
Mie instan juga memberikan ruang untuk kreativitas dalam penyajian. Banyak orang menambahkan bahan-bahan tambahan seperti telur, sayuran, atau daging untuk meningkatkan rasa dan nilai gizi mie instan, menjadikannya sebagai hidangan yang lebih lengkap dan nikmat.


Sifat All-Season:
Mie instan dapat dinikmati di berbagai musim dan situasi. Baik saat musim hujan, dingin, atau panas, mie instan tetap menjadi pilihan yang disukai banyak orang karena kemudahan dan kenikmatan yang ditawarkannya.

Faktor-faktor ini bersama-sama menjadikan mie instan sebagai pilihan makanan yang sangat populer di masyarakat, tidak hanya karena kemudahan dan kecepatannya, tetapi juga karena fleksibilitas dan inovasi yang terus menerus dilakukan oleh produsen mie instan.

Memakan makanan instan sudah tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Ini dapat dibuktikan dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan. Seperti contoh penelitian yang dilakukan di Tiongkok dan diterbitkan di The Journal of Nutrition pada tahun 2016 menemukan bahwa konsumsi mie instan yang tinggi berkorelasi dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 pada populasi dewasa Tiongkok.

Tak cukup sampai di situ, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Public Health Nutrition pada tahun 2019 menemukan bahwa konsumsi mie instan yang tinggi dapat berhubungan dengan risiko tinggi gangguan mental pada remaja. Studi yang diterbitkan di The Journal of Nutrition pada tahun 2012 juga tak mau ketinggalan memaparkan dampak dari konsumsi mie instan berlebih. Dalam penelitian tersebut data menunjukkan bahwa konsumsi mie instan yang tinggi dapat berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal pada populasi dewasa di Korea Selatan.

Lantas apa dampak yang ditimbulkan dari baha mengonsumsi mie instan berlebih bagi tubuh?

Kandungan Garam yang Tinggi:
Mie instan seringkali mengandung kadar garam yang tinggi. Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Mengurangi konsumsi mie instan dan mencoba membatasi asupan garam dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

Kandungan Lemak Jenuh dan Trans:
Beberapa mie instan juga mengandung lemak jenuh dan trans yang tinggi, terutama dalam bumbu dan minyak yang digunakan. Lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, meningkatkan risiko penyakit jantung.

Rendahnya Nilai Gizi:
Mie instan cenderung memiliki nilai gizi yang rendah karena kurangnya kandungan serat, vitamin, dan mineral esensial. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh untuk fungsi optimal.

Penyakit Metabolik:
Konsumsi mie instan secara berlebihan juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit metabolik, seperti resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Ini terkait dengan kandungan karbohidrat sederhana dan indeks glikemik yang tinggi pada beberapa jenis mie instan.

Risiko Kesehatan Pencernaan:
Mie instan yang diproses secara instan dapat kurang mudah dicerna oleh sistem pencernaan. Bahan pengawet dan tambahan kimia dalam mie instan juga dapat mempengaruhi kesehatan saluran pencernaan bagi sebagian orang.

Risiko Kesehatan Ginjal:
Kandungan natrium yang tinggi dalam mie instan dapat memberikan beban ekstra pada ginjal. Konsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah ginjal dan tekanan darah tinggi.

Berpotensi Menyebabkan Kegemukan:
Mie instan cenderung tinggi kalori, dan konsumsi berlebihan dapat berkontribusi pada kelebihan berat badan dan obesitas. Ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit terkait obesitas.

Penting untuk diingat bahwa konsumsi mie instan dengan bijak dan seimbang masih dapat dimasukkan ke dalam pola makan yang sehat. Namun, memilih opsi makanan yang lebih alami, segar, dan kaya nutrisi akan lebih baik bagi kesehatan jangka panjang. Jika memungkinkan, variasikan diet Anda dengan makanan yang lebih sehat dan bergizi.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun