Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Dunia yang Disembunyikan, Benarkah?

19 Agustus 2023   15:02 Diperbarui: 19 Agustus 2023   15:04 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain Yahudi, kelompok-kelompok lain seperti Romani, penyandang cacat, dan orang-orang yang dianggap politikus atau etnis tidak diinginkan juga menjadi sasaran pembunuhan sistematis.

Puncak dari genosida ini adalah pembantaian massal yang dijalankan oleh rezim Nazi dalam kamp-kamp kematian seperti Auschwitz, Sobibor, Treblinka, dan lain-lain. Korban diberangus melalui berbagai cara, termasuk pembunuhan langsung dengan senjata api, keracunan gas, dan eksekusi massal.

Holocaust telah meninggalkan trauma yang mendalam dan menjadi peringatan yang mengerikan tentang bahaya ideologi ekstrem, intoleransi, dan kebijakan rasialis yang dapat mengakibatkan penderitaan manusia yang tak terbayangkan. Karena pentingnya menghormati dan mengenang korban serta mencegah pengulangan tragedi serupa, Holocaust diakui secara luas dalam literatur sejarah, pendidikan, dan peringatan internasional


2. Penghancuran Budaya dan Warisan

(voi.id)
(voi.id)

Salah satu peristiwa penghancuran situs budaya dan warisan terbesar di dunia adalah Penghancuran Kuil Bamiyan di Afghanistan oleh rezim Taliban pada tahun 2001. Kuil Bamiyan adalah sepasang patung Buddha raksasa yang terletak di Lembah Bamiyan di Afghanistan tengah. Patung-patung ini adalah salah satu ikon budaya dan arkeologi yang paling penting di dunia.

Patung Buddha Bamiyan memiliki sejarah panjang dan berumur lebih dari 1.500 tahun. Patung yang lebih tinggi mencapai ketinggian sekitar 53 meter, sedangkan yang lebih pendek memiliki ketinggian sekitar 35 meter. Patung-patung ini merupakan contoh arsitektur dan seni Buddha yang sangat bersejarah.

Namun, pada tahun 2001, rezim Taliban yang pada saat itu menguasai Afghanistan, secara sistematis menghancurkan patung-patung Buddha Bamiyan sebagai bagian dari kampanye mereka untuk menghilangkan ikonografi dan simbolisme budaya non-Islam. Meskipun terjadi protes dan kecaman internasional yang luas, patung-patung ini akhirnya dihancurkan menggunakan bahan peledak pada bulan Maret 2001.

Penghancuran ini menyebabkan kehilangan yang sangat besar bagi warisan budaya dan sejarah dunia. Ini juga menjadi simbol dari destruksi budaya yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstremis dalam usaha untuk memaksakan pandangan mereka atas kebudayaan dan agama. Meskipun patung-patung Buddha Bamiyan tidak dapat dipulihkan, peristiwa ini telah memperkuat kesadaran tentang perlunya melindungi warisan budaya dunia dari kerusakan dan kehancuran yang tidak perlu


3. Peristiwa Politik dan Pelanggaran HAM

(reqnews.com)
(reqnews.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun