Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apa yang Menyebabkan Guru Kerap Terjebak dengan Cara Mengajar yang Membosankan?

26 Mei 2023   08:00 Diperbarui: 29 Mei 2023   09:19 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasilnya, kita akan terjebak lebih jauh dalam zona nyaman dan menjadi guru yang cenderung pasif serta tak memiliki perubahan kualitas yang signifikan.

3. Lemah dalam penguasaan IT

Penggunaan IT seakan menjadi barang wajib yang harus dikuasai setiap orang tak peduli berapapun usianya. Menguasai komputer atau berpikir komputerisasi tak hanya menuntut kesiapan seseorang dalam belajar dan beradaptasi sesuai perkembangan zaman. 

Lebih lanjut, sebagai guru kita juga harus memahami dan memelajari komputer dan segala aspek dengan teknologi secara konsisten dan kontinyu. Memahami sistem operasi, belajar membuat tayangan dan desain pembelajaran menarik, menerapkan pembelajaran dengan memaksimalkan peran IT yakni bermain games, tebak gambar, atau bermain pecah teka-teki dari poster digital yang telah disediakan dapat menambah pengetahuan akan pentingnya penguasaan IT.

4. Minimnya koordinasi terkait kurikulum sekolah yang relevan

Selain contoh, guru juga memerlukan contoh. Terutama dalam hal penyusunan bahan ajaran yang selain terstruktur dan tersistem dengan baik juga dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan guru serta peserta didik. 

Sayangnya, ada beberapa sekolah yang tak menerapkan itu. Alhasil guru tak dapat upgrade materi dan perangkat ajar yang relevan serta update. Sehingga saat diterapkan di kelas, pembelajaran menjadi pasif dan monoton. 

Perumusan dan penyusunan kurikulum sekolah perlu dilakukan agar kita mendapatkan pakem atau perangkat ajar yang sifatnya update, relevan, dan menyesuaikan kebutuhan peserta didik sehigga pembelajaran yang diterapkan dapat terlaksana secara optimal dan menunjang hasil belajar peserta didik.

5. Enggan dan lamban menyesuaikan diri

Kurikulum yang selalu diperbaharui dan ditingkatkan dari segi isi dan kebermaknaan menuntut seorang guru juga harus berinovasi yang maksimal dalam hal implementasinya di kelas. 

Belum lagi, kultur dan latar belakang peserta didik yang beragam juga menjadi faktor penentu guru harus dapat beradaptasi dengan situasi zaman saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun