Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Lingkungan Kerja Toxic, Bagaimana Mengenalinya?

25 Mei 2023   23:04 Diperbarui: 4 Juni 2023   09:13 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibatnya, koordinasi, relasi, dan kolaborasi antar pegawai kantor tak berjalan optimal. Beban kerja yang harusnya bisa dengan cepat diselesaikan sebelum target waktu yang diberikan justru diselesaikan tak sesuai target waktu dan hasilnya belum tentu maksimal. 

Inilah menjadi penyebab di mana sikap individualistis tumbuh subur. Alangkah baiknya, sebagai pekerja kita perlu berbaur dan memaksimalkan kemampuan beradaptasi serta bersinergi dengan pihak lain agar tujuan yang dibebankan oleh perusahaan dapat tercapai.

(https://www.kantorkita.co.id/)
(https://www.kantorkita.co.id/)

2. Kurangnya kesempatan berkembang

Mendapatkan fasilitas yang memadai, mendapat hak dalam peningkatan kompetensi dan keahlian, serta memiliki kesempatan yang sama dalam menambah pengalaman kerja adalah sebuah tuntutan yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. 

Sering kali, kita yang telah lama bekerja justru tak banyak mendapatkan kesempatan itu. Direkrut hanya untuk digerus keahlian dan tenaga serta pikiran tanpa diperhatikan kesejahteraan baik dari segi kualitas diri maupun materi adalah lumrah didapatkan sebagian pekerja, karyawan atau pegawai perusahaan. 

Untuk itu, perlu adanya kerja sama yang baik antara berbagai stakegholder atau pemangku kebijakan dalam membantu karyawan untuk memperoleh hak dalam peningkatan kualitas serta memberikan pelatihan atau pendidikan yang bermutu agar skil atau keahlian karyawan dapat meningkat dan semakin profesional.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kompetensi pegawainya misalnya mengadakan pelatihan dasar komputer dengan lembaga BLK (Balai Pelatihan dan Keterampilan) atau mengadakan trainer bagi para karyawan agar lebih siap di tempatkan dalam bidang-bidang kerja tertentu.

3. Patuh pada sistem dan kemauan atasan

Faktor lain yang menyebabkan bertumbuhnya budaya atau lingkungan kerja toxic yakni kawajiban untuk patuh pada atasan. Perlu digarisbawahi bahwa pada dasarnya otoritas atau kewenangan yang dimiliki pemimpin kerap tak sejalan dengan kemampuan leadership yang baik. 

Pemimpin kerap seenaknya dalam memperlakukan bawahan atau menerapkan kebijakan tertentu yang pada akhirnya merugikan berbagai pihak termasuk karyawan atau pegawainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun