Dialog adalah kunci dari setiap proses perdamaian. Kedua belah pihak harus berkomitmen untuk melakukan negosiasi terus menerus, meskipun ada hambatan dan kesulitan.
Mediator netral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa atau negara lain yang dihormati oleh kedua belah pihak, juga dapat memfasilitasi pembicaraan dan membantu mencapai kesepakatan.
Program pendidikan di kedua sisi yang mempromosikan pemahaman dan toleransi juga perlu digalakkan untuk dapat membantu mengurangi prasangka dan membangun jembatan antar generasi muda.
Selain itu, proyek pembangunan bersama di bidang ekonomi, infrastruktur, dan lingkungan dapat menguntungkan kedua pihak dan memperdalam kerja sama.
Sebagai langkah awal, pengakuan timbal balik tentang hak eksistensi dan kedaulatan masing-masing pihak adalah esensial.
Berbagai isu kunci yang mencakup status Jerusalem, batasan, hak pengungsi Palestina, dan pemukiman Israel di Tepi Barat harus segera dibicarakan dan disepakati.Â
Memiliki solusi yang adil dan dapat diterima untuk isu-isu ini akan memudahkan jalan menuju perdamaian.
Pembentukan mekanisme keamanan bersama diharapkan juga dapat membantu mengatasi ketidakpercayaan dan menjamin keamanan bagi kedua belah pihak.
Selanjutnya, organisasi masyarakat sipil dari kedua sisi dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan dialog, pemahaman, dan kerja sama lintas batas.
Bantuan internasional dalam bentuk investasi, bantuan pembangunan, dan insentif lainnya dapat memotivasi kedua belah pihak untuk berkomitmen pada perdamaian.
Reformasi institusi, terutama di Palestina, dapat membantu menciptakan tata kelola yang lebih baik dan memastikan bahwa kesepakatan perdamaian diterapkan dengan benar.