Mohon tunggu...
Ardel Bayu Adityo
Ardel Bayu Adityo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana | Jurusan Ilmu Komunikasi | Prodi Digital Communication | NIM 44521010069

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

25 Oktober 2024   00:08 Diperbarui: 25 Oktober 2024   13:52 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kakek dari bapak (R.M.P Sosrokartono) yaitu P. A. Tjondronegoro IV tercatat memimpin Kabupaten Kudus selama 21 tahun (1835-1856 M) dan memimpin Kabupaten Demak selama 10 tahun (1856-1866).
Dengan silsilah keluarga termasuk trah Dyah Kertawijaya, atau lebih dikenal dengan sebutan Brawijaya (Raja Majapahit 1447-1451).

Mempunyai latar belakang bangsawan priyayi dan ulama yang menaruh perhatian pada pendidikan, memberi kesempatan Sosrokartono menempuh pendidikan hingga ke Belanda.

Semangat mencari ilmu pengetahuan itu didasari oleh pesan ayahnya yang mengatakan: "Tanpa pengetahuan, kalian kelak
tidak akan merasakan kebahagiaan dan dinasti kita akan makin mundur"

Sosrokartono lulus pada tahun 1901 dengan gelar Doctorandus in de Oosterche Talen (Doktor dalam bidang Bahasa) dengan minat mendalami Ilmu Sastra Bahasa dan Kebudayaan hingga mampu menguasai 44 bahasa, dengan rincian 9 bahasa Asing Timur, 17 bahasa Asing Barat, dan 18 bahasa daerah, sehingga disebut sebagai seorang polyglot.

Keahliannya dalam berbahasa, mengantarkan Sosrokartono sebagai ahli bahasa di LBB, dan menjadi wartawan yang meliput perundingan damai PD 1. Pada tahun 1925, setelah merantau selama 28 tahun di Eropa, ia memutuskan pulang untuk mengabdikan diri kepada bangsanya dengan diiringi kebencian dan paranoid banyak petinggi pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Saat di Indonesia, beliau tinggal di Bandung dan membuka balai pengobatan Dar-Oes-Salam. Ia juga mulai menekuni laku spiritual. Menyebut dirinya sebagai Mandhor Klungsu (Biji Asam), dan Joko Pring (Perjaka Bambu).

Sebagai seorang filsuf dan spiritualis, Sosrokartono memegang ajaran Jawa dan ajaran Islam. Salah satu ilmu Sostrokartono yaitu ilmu catur murti, ilmu yang menyatukan empat unsur dalam diri manusia dengan berlandaskan kebenaran merupakan esoterisme mistik Islam (tasawuf)1

Tanpa istri, anak dan murid,Sosrokartono menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Jum'at Pahing, 8 Februari 1952 di rumahnya di Jl. Pungkur No. 19 Bandung. Kemudian beliau dimakamkan di Desa Kaliputu Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus Jawa Tengah.

B. Adapun berikut beberapa catatan perjalanan hidup seorang R.M.P Sosrokartono yang mempengaruhi sikap hidup dan gaya kepemimpinannya:

Mahasiswa Pertama Indonesia di Belanda

Sosrokartono kecil sudah sudah menonjol dalam bidang bahasa dan sastra. Sejak bersekolah di Hogere Burger School Semarang, Sosrokartono sudah sangat mahir berbahasa Belanda dan beberapa bahasa asing lainnya. Bahkan, beliau menuntaskan ujian Iinyang sangat memuaskan. Karangan ujian akhir yang ditulis dalam bahasa Jerman sangat mengesankan, sehingga dijadikan pedoman oleh pihak Hogere Burger School di Batavia sebagai contoh karangan yang harus dicontoh oleh murid-murid yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun