Mohon tunggu...
Ngifat Khoerunnisa
Ngifat Khoerunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

menyukai berbagai hal positif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Puisi Monolog Sabtu, Hidangan Cinta, dan Kekalahan Kekasihku

17 November 2023   14:51 Diperbarui: 17 November 2023   14:57 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-diambil dari "Antologi Labirin Ranting Jati"

Makna puisi di atas yaitu seseorang yang kehilangan orang tua saat ia terlahir ke dunia. Dimana orang tua dan anak adalah satu hal yang sejatinya akan selalu menjadi satu kesatuan di dunia. Tergambarkan di baris pertama bait pertama. Namun, sang anak sudah harus berpisah lebih cepat di saat ia sedang berproses hidup di dunia. Pada puisi tersebut, orang tua diibaratkan sebagai burung kutilang. Sampai akhirnya, ia menyadari bahwa kematian dan kelahiran merupakan dua hal yang sama-sama memiliki pengaruh besar dalam kehidupan.

HIDANGAN CINTA

Helmy Tanjung

"Orang orang kalah merasa gagah dengan menyendiri

Padahal sejatinya ia kalah dan lari."


Lalu lari dari bising ke bening.

Menjauhi hiruk pikuk suara.

Dunia dianggap sampah. Lalu

airmata bederai memenuhi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun