Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mudik 2016: Dari Rebutan Tiket Hingga Menginap di Pelabuhan

4 Juli 2016   14:31 Diperbarui: 5 Juli 2016   11:34 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika dulu di tiket kapal ada kelas 1, 2, dan ekonomi. Mulai tahun kemarin hal itu sudah tidak ada lagi dan kalau pun ada tinggal 1-2 kapal saja yang masih mempertahankan tradisi lama itu. Terminat pelabuhan perlahan-lahan diperbaiki dan hasilnya pun tak kalah dengan suasana bandara, mall bahkan terlihat mirip lobi hotel. Kursi-kursi di ruang tunggu pun diganti dengan sofa, sehingga pantat tidak tepos lagi kalau kelamaan duduk gara-gara menunggu kapal yang delay. Travel atau agen penjualan tiket nakal pun di hukum.

Dan yang terakhir yang saya ketahui, kejadiannya 2 hari terakhir ini adalah menambah armada demi bisa mewujudkan warga, tepatnya mahasiswa yang ingin mudik ke kampung halaman. Kasus ini terjadi pada calon penumpang tujuan Bima yang tanggal 1-2 kemarin tidak kebagian tiket dan juga dikarenakan kapal sudah penuh. Dimana armada yang di datangkan kurang lebih 2 unit kapal dengan kapasitas penumpang kurang lebih 500 dan 300 penumpang. Kedua armada itu diberangkatkan tanggal 3 kemarin dan satunya hari ini (tanggal 4 kalau tidak salah). Sehingga mereka akhirnya bisa mudik juga.

Bagi saya ini merupakan terobosan baru dibidang perhubungan laut, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Dan untuk ramadan tahun, kejadian ini untuk kedua kalinya dilakukan mengingat penumpang tujuan Bima selalu membludak.

Terakhir, selamat mudik. Jangan lupa jaga barang bawaan ada agar tidak kecopetan, khususnya penumpang kapal PELNI. Begitu juga dengan penumpang kereta, bis, dan pesawat. Bagi yang mudik menggunakan kendaraan pribadi, utamakan keselamatan agar selamat sampai tujuan. Ingat, sanak sauadara atau keluarga anda sedang menunggu di rumah dikampung halaman. Dan kata orang tua dulu dikampung halaman saya : “Tidak Ada Yang Jual Nyawa di Pasar Sana”.

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Shiyamana Wa Shiyamakum.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah

BTN ANTARA Makassar, 4 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun