"Terus kamu udah maafin temen kamu itu belum?" tanya saya menyelidik. "udah kak", Â jawabnya.
Walaupun saya hypnotherapist, kadang-kadang nggak hafal juga apa nama tekniknya karena begitu beragam. Ratusan orang yang pernah saya therapy mayoritas hasil racikan sendiri. Intinya, pakai apapun yang penting bermanfaat dan akurat. Termasuk untuk kasus yang satu ini, saya mikir sebentar sembari menunggu ilham dan hidayah-NYA. Akhirnya ketemu juga, ya mudah-mudahan teknik ini efektif.
"Baik Yosa, sekarang kamu lari yang kenceeengggg banget ya. Siap???" Ia pun mengangguk.
"oke satuuu....duaaa...tigaaaa!!!" teriak saya dengan semangat, tapi dianya lari dengat tidak semangat. Agak ragu, kaku dan sepertinya ada hal besar yang menghalangi ia untuk berlari kencang.
Setelah ia kembali lagi saya kembali bertanya,"Apa yang kamu bayangkan saat kamu berlari tadi?"
"Takut jatuh lagi kak. Ada kaki-kaki yang menghalangi saya seolah-olah mau nyelengkat lagi" jawabnya.
"Itu kaki siapa?" tanya saya dengan nada menggoda. "Nggak tau kak." katanya.
"oke..diri dengan tenang...tarik nafas dari hidung...hembuskan perlahan lewat mulut sambil pejamkan mata....bagus...ulangi lagi.." perintah saya sambil membimbingnya. Dan ia pun mengikuti instruksi saya.
"Sekarang kamu bayangkan kamu sedang berlari sekarang....apakah ada kaki yang menghalangi??" ia pun mengangguk.
"Saat kamu lihat kaki di hadapan kamu, tendang saja sekeras-kerasnya sampai kaki itu mental ke tempat yang jauh. Kamu boleh pilih mau ke laut, gunung, jurang, got atau ke tempat sampah...terserah kamu." ekspresi wajahnya berubah menjadi sangat bersemangat, ia pun menggerakkan kakinya isyarat menendang dan setelah itu ia senyum puas sekali.
"Udah kamu tendang??" Tanya saya. Ia mengangguk lalu saya tanya kembali, "Mental sampe dimana?"