Mohon tunggu...
Archan Sang Provokator
Archan Sang Provokator Mohon Tunggu... -

- Penulis - Dosen - Motivator dan trainer - Founder Komunitas Motivasi Pemuda Indonesia - CEO SPIN Inc. Life Revolution Center - Owner BINTANG REVOLUSI Motivational & Public SPeaking Academy - Praktisi Hypnosis & Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trauma Lari? Tendang Aja!

12 Januari 2012   08:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:59 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Terus kamu udah maafin temen kamu itu belum?" tanya saya menyelidik. "udah kak",  jawabnya.

Walaupun saya hypnotherapist, kadang-kadang nggak hafal juga apa nama tekniknya karena begitu beragam. Ratusan orang yang pernah saya therapy mayoritas hasil racikan sendiri. Intinya, pakai apapun yang penting bermanfaat dan akurat. Termasuk untuk kasus yang satu ini, saya mikir sebentar sembari menunggu ilham dan hidayah-NYA. Akhirnya ketemu juga, ya mudah-mudahan teknik ini efektif.

"Baik Yosa, sekarang kamu lari yang kenceeengggg banget ya. Siap???" Ia pun mengangguk.

"oke satuuu....duaaa...tigaaaa!!!" teriak saya dengan semangat, tapi dianya lari dengat tidak semangat. Agak ragu, kaku dan sepertinya ada hal besar yang menghalangi ia untuk berlari kencang.

Setelah ia kembali lagi saya kembali bertanya,"Apa yang kamu bayangkan saat kamu berlari tadi?"

"Takut jatuh lagi kak. Ada kaki-kaki yang menghalangi saya seolah-olah mau nyelengkat lagi" jawabnya.

"Itu kaki siapa?" tanya saya dengan nada menggoda. "Nggak tau kak." katanya.

"oke..diri dengan tenang...tarik nafas dari hidung...hembuskan perlahan lewat mulut sambil pejamkan mata....bagus...ulangi lagi.." perintah saya sambil membimbingnya. Dan ia pun mengikuti instruksi saya.

"Sekarang kamu bayangkan kamu sedang berlari sekarang....apakah ada kaki yang menghalangi??" ia pun mengangguk.

"Saat kamu lihat kaki di hadapan kamu, tendang saja sekeras-kerasnya sampai kaki itu mental ke tempat yang jauh. Kamu boleh pilih mau ke laut, gunung, jurang, got atau ke tempat sampah...terserah kamu." ekspresi wajahnya berubah menjadi sangat bersemangat, ia pun menggerakkan kakinya isyarat menendang dan setelah itu ia senyum puas sekali.

"Udah kamu tendang??" Tanya saya. Ia mengangguk lalu saya tanya kembali, "Mental sampe dimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun