Mohon tunggu...
Arbi Rizky Maulana
Arbi Rizky Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Arbi Rizky Maulana | Mahasiswa Fikom Ubhara Jaya | Dospeng, Saeful Mujab

Hobi Olahraga dan Otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Personal Branding Gemoy Prabowo Terhadap Kampanye Pilpres 2024 di Era Media Baru

25 Desember 2023   22:36 Diperbarui: 25 Desember 2023   22:54 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENGARUH PERSONAL BRANDING GEMOY PRABOWO TERHADAP KAMPANYE PILPRES 2024 DI ERA MEDIA BARU

 

Arbi Rizky Maulana 

Dosen Pengampu : Saeful Mujab, S.Sos, M.I.Kom 

Mahasiswa Jurusan IMP, Fakultas Ilmu Komunikasi,universitas Bhayangkara Jakarta raya

Abstract

This article discusses the influence of Prabowo Subianto's personal branding on the 2024 presidential election campaign in the new media era. This is related to improving Prabowo's image to the public, how he personally brands himself as an official who is close to the public, especially students. Through new media platforms, Prabowo carries out his branding process, such as TikTok, Instagram, YouTube, and so on. Prabowo's branding campaign was initially like that of presidential candidates in general, namely going directly to citizens and asking what issues were the issue of people's welfare. However, there was a slight change in Prabowo's campaigning style to attract the hearts of the public, namely the slogan "gemoy" which became the focus on social media for the general chairman of the Gerindra part.

Keyword : Prabowo Subianto, Personal Branding, Social Media

Abstract

Artikel ini membahas mengenai pengaruh personal branding Prabowo Subianto terhadap kampanye pilpres 2024 di era media baru. Hal tersebut bersangkutan kepada peningkatan citra prabowo kepada masyarakat bagaimana dia mempersonal brandingkan dirinya sebagai pejabat yang dekat dengan publik terutama mahasiswa. Melalui platform media baru prabowo melakukan proses brandingnya, seperti tiktok, instagram, youtube, dan lain sebagainya. Branding kampanye yang dilakukan prabowo awalnya seperti capres pada umumnya yaitu terjun langsung kepada warga serta menanyakan apa saja yang menjadi isu kesejahteraan hidup masyarakat. Namun ada sedikit perubahan dalam gaya berkampanye prabowo demi menarik hati masyarakat, yakni slogan "gemoy" yang menjadi sorotan di sosial media kepada ketua umum dari partai gerindra tersebut.

Kata Kunci : Prabowo Subianto, Citra Pribadi, Media Sosial

LATAR BELAKANG 

Prabowo Subianto lahir di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 1951. Prabowo merupakan anak ketiga dan putra pertama dari ayahnya Soemitro Djojohadikusumo, orang asli Kebumen, Jawa Tengah dan ibunya Dora Soemitro yaitu seorang Protestan berdarah Minahasa, keturunan keluarga Maengkom di Langowan, Sulawesi Utara. Ayahnya adalah ekonom dan politikus Partai Sosialis Indonesia yang pada saat itu baru selesai menjabat sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Natsir; pada bulan April 1952, tak lama setelah kelahiran Prabowo, Soemitro diangkat kembali menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Wilopo. Prabowo memiliki dua kakak perempuan yang bernama Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati; dan seorang adik laki-laki yang bernama Hasyim Djojohadikusumo.

Personal branding pada dasarnya suatu hal yang tentunya ada setiap orang yang dimana menjadi sebuah jati diri seseorang dalam membrandingkan dirinya terhadap suatu tujuan tertentu. Menjadi seseorang yang akan menjabat serta sekaligus orang no 1 di Indonesia selama 5 tahun, tentunya membutuhkan sebuah branding diri agar dapat memenangkan hati masyarakat di era sekarang. Para anak muda atau mahasiswa adalah target dari branding prabowo dengan  slogan "gemoy" nya diberikan juga oleh anak muda yang mendukungnya melalui potongan klip video perihal gerak -- geriknya di sosial media seperti tiktok dan instagram. Gemoy sendiri merupakan sebuah kata yang berarti menggemaskan, lucu, ataupun imut yang tentunya cara branding seperti ini belum pernah kita temukan sebelumnya di pilkada sebelumnya. Jika ditarik berbelas tahun lalu mengenai pilkada capres dan cawapres, cenderung cara berkampanye yang monoton dan kaku, karena hal tersebut ada akan pengaruh faktor zaman serta generasi masyarakat. Generasi millenial dan generasi Z di era sistem demokrasi saat ini menjadi pengaruh yang cukup krusial, pasalnya menurut saya sebagai penulis artikel ini dua generasi tersebut sudah bisa dibilang sebagai bagian penting dari revolusi bangsa di segi sistem demokrasi, intelegensi, dan pemerintahan semenjak perkembangan teknologi yang sangat pesat. Semisal contohnya yakni wakil dari Prabowo sendiri yaitu Gibran Rakabuming Raka merupakan salah satu potret anak muda berprestasi yang bisa menjadi pendamping Prabowo di kursi capres dan cawapres. Bagaimana tidak, Gibran adalah satu -- satunya cawapres termuda saat ini di Indonesia dan pasti banyak muncul pertanyaan dari segala penjuru mengenai kredibilitasnya untuk menjadi calon wakil presiden.  

Dikutip dari Kompas.co.id, Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sedang melakukan transisi politik terkait sikapnya dan kini bersikap lebih terbuka. Adi menilai Prabowo ingin mengubah citra politiknya, dari yang tadinya dikenal karena berlatar belakang militer, menjadi politisi sipil. Masyarakat sudah lama menganggap Prabowo sebagai sosok yang sulit didekati, tidak dapat disentuh, dan terlihat sangat sulit untuk diajak berkomunikasi. Belakangan ini, Prabowo tampak sangat mudah didekati, ramah, dan nyaman berada di dekat kelompok media dan pembuat konten. Menurut Adi, apa yang dilakukan Prabowo saat ini belum pernah ia lakukan sebelumnya. Adi menilai, Prabowo ingin mengubah gaya politiknya secara perlahan agar bisa seperti politisi sipil lainnya. Adi menilai upaya yang dilakukan Prabowo merupakan salah satu bentuk upayanya menyikapi ceruk Generasi Z dan pemilih baru untuk meraih suara berarti di Pilpres 2024 mendatang. Adi menambahkan. Hal ini bertujuan untuk mendekatkan diri dengan pemilih, misalnya dengan rutin aktif di media sosial. Dimasukkannya media sosial adalah bagian dari pendekatan yang diadopsi untuk mendapatkan lebih banyak simpati dan dukungan.

Pertanyaan : Bagaimana pengaruh personal branding yang ditampilkan Prabowo kepada publik terhadap keberlangsungan kampanye miliknya di sosial media?

Tujuan : Melihat bagaimana respon publik dalam menggunakan hak pilih terhadap pengaruh personal branding gemoy Prabowo di sosial media.

Tinjauan Pustaka 

Personal Branding berasal dari Bahasa Inggris yaitu personal yang memiliki arti pribadi, dan branding sendiri diambil dari Bahasa Inggris branding yang memiliki arti membentuk brand atau merk. Sehingga Personal Branding dapat diartikan sebagai aktivitas  yang dilakukan seseorang dalam menciptakan sebuahpersonal brand. Pada dunia usaha, brand diartikan sebagai pandangan atau emosi dari calon pembeli yang terbentuk melalui bermacam pengalaman pembeli terhadap suatu produk. Jika definisi tersebut diterapkan pada seseorang atau secara personal, dan personal brand merupakan sebuah pandangan dan emosi yang dimiliki seseorang pada diri orang tersebut yang mengartikan secara keseluruhan pengalaman dalam hubungan antarpersonal tersebut (McNally & Speak, 2009). Pada tulisan milik Bambang Priyono ia menemuka bahwa personal branding merupakan sumber daya yang dimiliki pada setiap individu yang dapat diolah dan dikembangkan, dan faktor penentu utama dalam keberhasilannya adalah sumber daya itu sendiri (Priyono, 2014).

Personal Branding dalam kampanye politik mencakup tiga elemen yaitu partai,  kepemimpinan dan kebijakan. Ketiga elemen ini yang menjadi dasar adanya perbedaan tipe personal branding dalam politik dan pendekatan pemasaran politik. Perbedaan ini memperluas cakupan dan perbedaan tipologi dalam implementasi branding politik pada pemimpin partai, partai dan kebijakan. Pada branding pemimpin partai politik, kredibilitas dan brand image menjadi krusial (Jain & Ganesh, 2020). Dalam studi yang dilakukan oleh Jain dan Ganesh (2019) menunjukkan media sosial juga memiliki peran untuk membentuk persona yang kredibel dan autentik secara konsisten. Selanjutnya, dalam konteks kepemimpinan, personal branding memiliki peran penting dalam membangun kepercayaan publik dan autentisitas (Susila, Dean, Yusof, Setyawan, & Wajdi, 2020). Ketika pemilu brand yang dapat dipercaya dapat memobilisasi pemilih dan meningkatkan partisipasi dalam pemilu. Hampir sama seperti konteks parlementer, personal branding pada kepemimpinan juga memiliki dua dimensi yaitu tidak berwujud seperti simbol dan nilai serta dimensi berwujud seperti pakaian dan gaya berpakaian (Susila et al., 2020). Kemudian, personal branding dalam konteks kebijakan, khususnya parlemen juga menunjukkan keunikan sendiri. Studi yang dilakukan Armannsdottir, Carnell dan Pich (2020) menunjukkan dalam konteks parlemen memerlukan strategi manajemen impresi untuk membentuk identitas positif dan mengkomunikasikan impresi yang diinginkan.

Metode Penulisan ( Kepustakaan ) 

Dalam pembuatan jurnal ini studi kepustakaan (library research) yang menjadi Metode penelitian yang dipilih oleh penulis, yakni dengan memanfaatkan sumber yang ada di perpustakaan guna memperoleh data penelitian, dengan melakukan pembedahan dan pengkajian pada berbagai sumber yang erat kaitannya dengan judul yang dikaji dalam jurnal ini. Studi pustaka itu sendiri adalah rangkaian beberapa kegiatan dimana berhubungan dengan adanya sebuah metode atau cara pengumpulan data pustaka, dimana disini penulis membaca dan mencatat bahkan juga mengolah beberapa bahan penelitian yang ada misalnya seperti ; buku, jurnal, dokumen, dan literasi dari media cetak atau elektronik juga informasi pendukung yang sekiranya relevan dengan penulisan artikel ini. Penelusuran ini dilakukan dengan membaca berbagai sumber yang manual maupun digital lewat website dan file. Disamping itu untuk mempermudah penulisan jurnal ini metode analisis isi (content analysis) menjadi pilihan yang digunakan oleh penulis, yang berfokus pada membaca dan mencermati isi dari sumber yang akan diteliti juga dijadikan referensi pembuatan jurnal ini yang akhirnya bisa memberi kemudahan di dalam menuangkan statement atau gagasan berkaitan dengan judul yang diambil oleh penulis.

Hasil Dan Pembahasan

Berbicara tentang komunikasi politik tak lepas dengan media sosial karena memang punya peranan sangat penting di era pemilihan presiden. Hal ini dimanfaatkan oleh Prabowo Subianto sendiri. Siapa yang tidak kenal Prabowo Subianto? Salah satu bakal capres yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, PSI, Garuda, Gelora, Aceh, Berkarya, dan PRIMA) dalam gelaran kontestasi pemilihan presiden 2024. Dan sekarang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 Kabinet Indonesia Maju di periode 2019 -- 2024.

Pencitraan menjadi poin penting dalam komunikasi politik terlebih lagi di pemilihan presiden. Sebelumnya memang Prabowo Subianto memiliki citra yang kurang baik dalam pandangan masyarakat Indonesia. Tetapi dengan pemaksimalan media sosial yang sedemikian rupa akan menumbuhkan citra yang lebih baik terhadap Prabowo sendiri. Terlebih lagi dengan pernyataan yang sering Prabowo lontarkan baik di acara podcast, seminar, kajian dsb. selalu relate dengan kondisi dan keadaan Indonesia saat ini. Gerak-gerik tubuh Prabowo Subianto pun sering mengundang tawa terutama di kalangan anak muda era saat ini yang mayoritas menyukai hal-halyang cenderung santai. Prabowo Subianto selalu menunjukkan ekspresi santai saat memberikan speech-nya di ranah publik yang memberi dampak positif atas tingkah lakunya. Tentu, latar belakangmiliter dan politik Prabowo Subianto sangat menarik untuk ditilik

Kesimpulan Dan Saran 

Dari hasil yang telah dibahas pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa, komunikasi politik di Sosial Media merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk kita ketahui. Komunikasi politik sendiri dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan penyampaian pesan yang bermuatan informasi politik dari suatu sumber kepada sejumlah penerima pesan. Mendekatnya pilpres 2024 menjadikan media sosial wadah yang efektif untuk penyampaian pesan secara cepat dan mudah. Dari media sosial masyarakat Indonesia dengan mudah mencari, menerima, bahkan menyatakan informasi. Masyarakat juga dapat mengutarakan keluh kesah mereka terhadap politik di Indonesia dengan mudah di sosial media tersebut. Dari hasil penelitian kami dapat disimpulkan media sosial berpengaruh terhadap komunikasi politik politisi itu sendiri. Terlebih khusus untuk menimbulkan citra positif di masyarakat. Dalam contoh kami mengambil sampel Politisi Senior dan juga seorang Purnawirawan, Prabowo Subianto. Adanya media sosial tak selalu membantu banyak pihak dalam menyalurkan komunikasi politik, ada juga efek samping dari media sosial yaitu mudahnya menyebar hoax atau berita palsu tentang calon presiden RI 2024, Prabowo Subianto. Warganet dengan gampang mencari, mengolah sendiri informasi, dan memvalidasi berita hoax ataupun ujaran kebencian terhadap Prabowo Subianto. Jika tak dibarengi dengan pembatasan seminimal mungkin, tentu ini bisa mempengaruhi elektabilitas dari seorang bacapres sendiri. Jadi dengan adanya sosial media, kita harus hati hati dalam menerima pesan atau berita berita yang beredar, tak sedikit masyarakat yang langsung menelan mentah mentah berita yang didapatnya tanpa mencari kebenaran ataupun sumber dari pesan informasi tersebut. Peran media sosial memang saat ini sangat penting bagi siapapun, mulai dari menyampaikan komunikasi politik, pesan politisi, kampanye, pencitraan politik, demo, dan masih banyak lagi. Namun peran media sosial juga memiliki efek samping yang sangat mengerikan bagi masyarakat Indonesia terutama anak dibawah umur yang sudah difasilitasi orang tua mereka sebuah gadget dan masyarakat yang belum bisa mengoperasikan sosial media dengan cara yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang, N. (2023). Political Branding: Pengertian dan Manfaatnya. Jambiprov, go.id : Provinsi Jambi.

Alvin, S. (2019). Manajemen Citra Politik Prabowo Subianto Dan Sandiaga Uno Melalui Akun@ PrabowoDan@ Sandiuno. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 13(2).

Fitri, A. (2015). Dramaturgi: Pencitraan Prabowo Subianto di Media Sosial Twitter Menjelang PemilihanPresiden 2014. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 101-108.

Azizah, S. N., & Rustono, R. (2020). Tuturan Ilokusi dalam Wacana Pidato Kampanye Prabowo Subiantopada Pemilu 2019. Jurnal Sastra Indonesia, 9(2), 144-150.

Ferlien, Y., & Rumaf, N. (2020). Analisis Pidato Prabowo Subianto dalam Perspektif Analisis Wacana Kritis.FRASA: Jurnal Keilmuan, Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 1(2), 100-120.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun