Hasil Dan Pembahasan
Berbicara tentang komunikasi politik tak lepas dengan media sosial karena memang punya peranan sangat penting di era pemilihan presiden. Hal ini dimanfaatkan oleh Prabowo Subianto sendiri. Siapa yang tidak kenal Prabowo Subianto? Salah satu bakal capres yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, PSI, Garuda, Gelora, Aceh, Berkarya, dan PRIMA) dalam gelaran kontestasi pemilihan presiden 2024. Dan sekarang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 Kabinet Indonesia Maju di periode 2019 -- 2024.
Pencitraan menjadi poin penting dalam komunikasi politik terlebih lagi di pemilihan presiden. Sebelumnya memang Prabowo Subianto memiliki citra yang kurang baik dalam pandangan masyarakat Indonesia. Tetapi dengan pemaksimalan media sosial yang sedemikian rupa akan menumbuhkan citra yang lebih baik terhadap Prabowo sendiri. Terlebih lagi dengan pernyataan yang sering Prabowo lontarkan baik di acara podcast, seminar, kajian dsb. selalu relate dengan kondisi dan keadaan Indonesia saat ini. Gerak-gerik tubuh Prabowo Subianto pun sering mengundang tawa terutama di kalangan anak muda era saat ini yang mayoritas menyukai hal-halyang cenderung santai. Prabowo Subianto selalu menunjukkan ekspresi santai saat memberikan speech-nya di ranah publik yang memberi dampak positif atas tingkah lakunya. Tentu, latar belakangmiliter dan politik Prabowo Subianto sangat menarik untuk ditilik
Kesimpulan Dan SaranÂ
Dari hasil yang telah dibahas pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa, komunikasi politik di Sosial Media merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk kita ketahui. Komunikasi politik sendiri dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan penyampaian pesan yang bermuatan informasi politik dari suatu sumber kepada sejumlah penerima pesan. Mendekatnya pilpres 2024 menjadikan media sosial wadah yang efektif untuk penyampaian pesan secara cepat dan mudah. Dari media sosial masyarakat Indonesia dengan mudah mencari, menerima, bahkan menyatakan informasi. Masyarakat juga dapat mengutarakan keluh kesah mereka terhadap politik di Indonesia dengan mudah di sosial media tersebut. Dari hasil penelitian kami dapat disimpulkan media sosial berpengaruh terhadap komunikasi politik politisi itu sendiri. Terlebih khusus untuk menimbulkan citra positif di masyarakat. Dalam contoh kami mengambil sampel Politisi Senior dan juga seorang Purnawirawan, Prabowo Subianto. Adanya media sosial tak selalu membantu banyak pihak dalam menyalurkan komunikasi politik, ada juga efek samping dari media sosial yaitu mudahnya menyebar hoax atau berita palsu tentang calon presiden RI 2024, Prabowo Subianto. Warganet dengan gampang mencari, mengolah sendiri informasi, dan memvalidasi berita hoax ataupun ujaran kebencian terhadap Prabowo Subianto. Jika tak dibarengi dengan pembatasan seminimal mungkin, tentu ini bisa mempengaruhi elektabilitas dari seorang bacapres sendiri. Jadi dengan adanya sosial media, kita harus hati hati dalam menerima pesan atau berita berita yang beredar, tak sedikit masyarakat yang langsung menelan mentah mentah berita yang didapatnya tanpa mencari kebenaran ataupun sumber dari pesan informasi tersebut. Peran media sosial memang saat ini sangat penting bagi siapapun, mulai dari menyampaikan komunikasi politik, pesan politisi, kampanye, pencitraan politik, demo, dan masih banyak lagi. Namun peran media sosial juga memiliki efek samping yang sangat mengerikan bagi masyarakat Indonesia terutama anak dibawah umur yang sudah difasilitasi orang tua mereka sebuah gadget dan masyarakat yang belum bisa mengoperasikan sosial media dengan cara yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, N. (2023). Political Branding: Pengertian dan Manfaatnya. Jambiprov, go.id : Provinsi Jambi.
Alvin, S. (2019). Manajemen Citra Politik Prabowo Subianto Dan Sandiaga Uno Melalui Akun@ PrabowoDan@ Sandiuno. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 13(2).
Fitri, A. (2015). Dramaturgi: Pencitraan Prabowo Subianto di Media Sosial Twitter Menjelang PemilihanPresiden 2014. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 101-108.
Azizah, S. N., & Rustono, R. (2020). Tuturan Ilokusi dalam Wacana Pidato Kampanye Prabowo Subiantopada Pemilu 2019. Jurnal Sastra Indonesia, 9(2), 144-150.
Ferlien, Y., & Rumaf, N. (2020). Analisis Pidato Prabowo Subianto dalam Perspektif Analisis Wacana Kritis.FRASA: Jurnal Keilmuan, Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 1(2), 100-120.