Dalam hal ini ada pepatah, dalam pikiran yang baik terdapat tubuh yang baik.
Beribadah dalam keadaan khusyuk adalah hal yang sangat bagus bagi tubuh dan merilekskan tubuh. Dalam hal ini harus diberi catatan, mereka yang beribadah sambil membaca list belanjaan ( Tuhan sembuhkan aku, Tuhan kayakan aku, Tuhan kawinkan aku pada bidadari, Tuhan berikan aku dunia..Tuhan... ) mereka tidaklah beribadah dengan benar karena pada dasarnya mereka masih sibuk dengan pikiran mereka dan menuntut Tuhan memenuhi doa mereka. Mereka yang sehabis beribadah seperti ini akan semakin tertekan, karena kesibukan mereka.
Beribadah yang baik tentunya mereka yang dapat dengan ikhlas menerima pemberian Tuhan, dalam hati damai dan terbuka pada Tuhan yang memberikan efek menenangkan dan kepasrahan. Doa seperti ini akan memberikan kekuatan dan kedamaian dalam kehidupan.
Katakanlah seseorang berdoa “TUHAN, ENGKAU HARUS SEMBUHKAN AKU!” seluruh pikirannya dalam keadaan menuntut dan tertekan, seluruh sel-selnya menuntut untuk disembuhkan. Padahal Tuhan sudah bersedia menyembuhkan dan anti oksidan sudah banyak dalam tubuhnya, akan tetapi seluruh tubuhnya tegang dan tidak dapat menerima anti-oksidan ataupun kesembuhan.
Namun seorang yang berkata, “Tuhan terjadilah kehendakmu, saya berserah padamu.” Saat itu seluruh tubuhnya dalam keadaan rileks, menerima dan seluruh sel-selnya juga siap menerima anti-oksidan atau kesembuhan dari Tuhan.
Hal ini juga berlaku pada para praktisi meditasi, Yoga dan berbagai olah raga kesehatan. Setiap yang melakukannya dalam keadaan bersyukur, damai, dan berserah, tentu akan mendapatkan lebih baik daripada yang melakukannya dalam keadaan memaksa dan menuntut.
Akhir kata, intinya, kemampuan tubuh dalam menerima seluruh obat mujarab untuk kesembuhan itu harus diperhatikan dan tentunya itu datang dari pikiran. Pikiran yang damai, berserah dan bersyukur, tentu memberikan tubuh yang lebih siap dalam menerima kesembuhan.
Kasarnya, mereka yang sehat sekalipun jika pikirannya dalam tertekan terus menerus, stress dan sebagainya, bukan tidak mungkin akan jatuh sakit, apalagi yang sudah sakit. Jadi, ada baiknya mereka yang suka sakit dan badan lemah walawpun telah mengkonsumsi makanan dengan benar, itu berarti pola pikir dalam kehidupan menjadi masalah dan membuat tubuh ngambek. Beribadahlah, bersyukurlah dan damaikan hati serta pikiran.
Terutama bagi mereka yang membeli obat-obat dengan mahal, janganlah memberikan obat itu pada si sakit sambil memaki-maki dan membuat si sakit tertekan. Kasihan obatnya nanti, meski masuk dalam perut tapi tidak di serap karena sudah tertekan duluan, akibatnya sia-sia ginseng umur sepuluh ribu tahunnya.
Lebih baik memberikan makanan menyehatkan, asal ikhlas dan dapat membahagiakan dan mendamaikan hati si penderita. Kebahagiaan si penderita menjadi kunci dari diserapnya obat-obat dan makanan yang diterima oleh mereka.
Begitulah menurut pengetahuan cetek saya, maafkan saya jika ada yang salah dan tidak berkenan, bagi yang benar-benar membutuhkan kesembuhan ada baiknya menghubungi Pak Irmansyah Effendi.