Aku tidak begitu percaya hal ini, karena hal ini seakan-akan mengatakan mereka yang terkena penyakit kanker adalah karena keinginan mereka. Deepak Chopra sendiri yang membangun pusat peyembuhan penyakit kanker terkenal juga tidak mampu memberikan 100% kesembuhan, tetap saja, ada yang sembuh, ada yang tidak. Pencarianku mengenai penyembuhan kanker dari sisi tradisional dan spiritual mandek, hingga hari ini aku merasa menemukan sebuah jawaban nyata setelah mendengar pernyataan Pak Irmansyah Effendi.
Kemampuan tubuh dalam menerima antioksidan yang merupakan jalan keluar untuk mengeluarkan radikal bebas, zat-zat beracun dalam tubuh dan menguatkan kekebalan tubuh, menjadi kunci kesembuhan.
Jika tubuh mampu menerima makanan sehat dengan anti oksidan tinggi, maka tubuh dapat dipastikan menjadi semakin sehat dan mungkin mencapai kesembuhan seperti yang lainnya.
Tubuh manusia awalnya diciptakan oleh Tuhan dengan semua kesempurnaannya dan sudah mengalami evolusi ribuan tahun dan menghadapi segala jenis penyakit. Jadi, tubuh tidaklah memiliki kesalahan, namun kesalahan itu terdapat pada pikiran yang mengendalikan tubuh.
Tubuh yang tidak dapat menyerap anti oksidan, biasanya juga tidak mampu menyerap vitaman yang berguna bagi tubuh. Alasannya, tubuh mengalami stress, sel-sel dalam tubuh tidak lagi bersedia mengikat anti oksidan yang masuk karena terlalu sibuk dengan apa yang dihadapinya.
Layaknya manusia, sel juga sama, saat manusia stress, tidak puas akan kehidupan, menghadapi banyak emosi, nafsu makan manusia berkurang, tubuh menolak untuk makan. Prilaku ini tidak hanya terjadi pada tubuh namun juga pada seluruh sel, yang mengakibatkan seluruh sel menolak untuk menghisap sari-sari makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Ibaratnya, setiap sel dalam tubuh mengerut, dalam keadaan tegang, dan menolak untuk menghisap sari-sari makanan, sedangkan untuk makanan berupa lemak dan yang menghasilkan oksidan tinggi dan membahayakan tubuh, semua itu masuk ke dalam tubuh dan merampas sari-sari dalam tubuh secara paksa dan mengisi pada jaringan-jaringan tubuh. Terlepas dari tubuh menginginkan atau tidak.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahkan seorang dokter yang terus menjaga pola makan sehat, tidak jarang harus menghadapi kenyataan dirinya menghidap kanker, karena meskipun dia makan teratur dan berobat teratur, dirinya selalu dalam keadaan stress dan banyak pikiran, membuat tubuh menolak memakan semua anti oksidan dan zat-zat penting bagi kesehatan.
Tubuh yang mampu menyerap makanan dan anti oksidan tinggi biasanya ditemukan pada orang-orang yang memutuskan untuk menghentikan kesibukannya, dapat mendamaikan pikirannya, menerima kehidupannya dan beribadah dengan khusyuk.
Pak Irmansyah Effendi memberikan jawabannya dengan kata bersyukur, memang aneh tetapi itulah kenyataannya. Seseorang yang bersyukur adalah seseorang yang dapat menerima kehidupannya dalam susah dan senang dan tetap bahagia dalam syukur. Seseorang yang bersyukur itu adalah orang yang menghidap penyakit kanker, kehabisan uang, dimaki-maki keluarga dan masih dapat berkata, “syukurlah aku masih hidup” dan tersenyum menjalani kehidupan.
Pada orang-orang yang dapat mensyukuri hidupnya, tidak terjerat oleh tekanan-tekanan hidup, ( Menurut Pak Irmansyah Effendi dalam bukunya, boleh sibuk, melakukan tanggung jawab, dan menghadapi tekanan, tetapi tidak berarti harus membahayakan kesehatan. Tubuh dan pikiran selalu membutuhkan istirahat. Menghadapi sebuah masalah pelik bukan berarti kita harus sibuk dan tertekan, tetapi hadapilah masalah itu dalam kedamaian dan ketenangan. Jangan ikut-ikutan sibuk tak menentu dan membahayakan kesehatan yang seharusnya tidak perlu diikut-ikutkan.) mereka yang menemukan kedamaian dalam hati akan dapat mengembalikan tubuh dalam keadaan damai, tenang dan menerima, yang pada akhirny membiarkan sel-sel tubuhnya bernapas sehingga apapun yang baik masuk dalam tubuh dapat diserap dengan sempurna.