Mohon tunggu...
Araska Mada
Araska Mada Mohon Tunggu... -

Semua tulisannya boleh disebarkan secara bebas... :)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mencari Wujud Kebahagiaan

8 April 2016   15:07 Diperbarui: 8 April 2016   15:13 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Maka memutuskan untuk mencari sebuah inti dari yang namanya kesuksesan, karena selalu merasa jika kesuksesan adalah awal dari kebahagiaan. Aku melakukan survei pada hampir seratusan orang kaya, menanyakan akar dari kekayaan mereka.

Sebagian kaya menjawab kekayaan datang dari kerja keras dan kejujuran dalam bekerja. Sebagian yang lebih kaya mengatakan jika kekayaan datang dari hubungan, teman, relasi atau dukungan dari sekitar. Akan tetapi beberapa orang paling kaya yang kutemui menjawab sesuatu yang benar-benar berbeda, mereka mengatakan jika kekayaan datang dari “REJEKI”.

Aku melihat banyak orang berusaha untuk menjadi kaya, mereka yang bermodal besar hingga milyaran rupiah tidak menjamin kekayaan, beberapa bahkan bangkrut. Mereka yang jujur, pekerja keras, tidak jarang malah menjadi orang paling rendah dan dikambing-hitamkan. Aku juga baru menyadari hal luar biasa menyedihkan dari banyak rekan-rekanku yang aktif mengikuti seminar, dan cara cepat menjadi kaya. Pada kenyataannya, tidak ada yang namanya 100% sukses. Selalu ada yang berhasil menggapai kesuksesan dan menjadi contoh keberhasilan seminar tersebut, akan tetapi jumlahnya sekitar 1% atau kurang dari seluruh peserta seminar.

Dapat dikatakan seperti sebuah seminar cara menjadi sukses dengan tiket puluhan juta sekali ikut. Ada sekitar 3000 orang yang hadir. 1%nya adalah 300 orang. Selalu ada kemungkinan dari 300 orang yang setelah mengikuti seminar bertemu dengan REJEKInya atau kesempatannya sehingga dapat menjadi sukses, sedangkan banyak juga yang ( kebanyakan ) tidak mendapatkan apapun karena yang mereka ingin ubah adalah REJEKI mereka.

Dihadapan rejeki, manusia seakan-akan tidak berdaya. Saat rejeki datang, kekayaan dapat datang entah dari mana, saat rejeki hilang, hendak melakukan apapun hingga jungkir balik, tetap tidak akan ada. Maka ada sebuah perkataan, ‘Siksa Tuhan paling kejam pada manusia adalah manusia mengejar apa yang tidak diperuntukkannya.”

Kata kasarnya, jika kamu ditakdirkan untuk miskin seumur hidup, menjadi kaya bahkan lebih sulit dari pada memanjat langit.

Namun orang kaya tersebut menambahkan jika Rejeki datang dari dua hal. Pertama datang dari Tuhan. Yang kedua datang dari kebaikan yang kita lakukan pada sesama. Bagi yang percaya pada karma, itu artinya dengan membagikan bibit kebaikan, kelak kebaikan juga akan menghampiri kita.

Dapat dikatakan untuk menjadi sukses seseorang tidaklah boleh hanya melihat pada kerja keras, kecerdasan dan sebagainya, seseorang itu juga haruslah beribadah dengan benar agar rejekinya dimudahkan oleh Allah, melakukan kebaikan agar kebaikan itu juga mudah menghampiri kehidupan kita.

Setelah bertahun-tahun berlalu, menjadi lebih dewasa dan berkeluarga, aku menyadari beberapa hal lagi. Kesuksesan tidaklah selalu berarti kebahagiaan. Karena kebahagiaan selalu berdiri sendiri. Tanpa sadar, kita sudah melekatkan kekayaan, kesuksesan dan pencapaian keinginan kita sebagai wujud kebahagiaan.

Aku melihat mereka yang sudah bergelimang kekayaan masih juga merasa sedih dan tidak puas. Aku juga melihat bagaimana mereka yang sederhana tampak bahagia.

Seorang mantan Presiden termiskin dunia, Jose Mujica pernah berkata, “Sudah waktunya manusia mencari kebahagiaan dari persahabatan, kebaikan hati, kesederhanaan dan tidak mencari kebahagiaan dari ekonomi atau kekayaan yang mencekik leher pengejarnya.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun