Mohon tunggu...
ARASKA ARASKATA ARASKA BANJAR
ARASKA ARASKATA ARASKA BANJAR Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

A.Rahman Al Hakim, nama pena ARAska ARASKata ARASKA Banjar. Profesi Jurnalis di Kalsel, Pelaku seni, Aktivis Lingkungan dan Aktivis Seni Budaya Sosial Pendidikan, serta menjadi Terapis di Lanting Banjar Terapi. Domisili di Banjarmasin, Kalsel. Facebook araska araskata. Email araska.banjar@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Pantun Tari Tradisi Banjar

1 Desember 2024   20:36 Diperbarui: 1 Desember 2024   21:20 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#

KETERANGAN :

PANTUN TARI TRADISI BANJAR dimuat dalam buku Kumpulan Pantun Tradisi Lokal"MENGGOLEK TUAL SAGU" di halaman 16, cetakan Pertama Tahun 2024, diterbitkan oleh SIP PUBLISHING.

Ada puluhan penulis Pantun Berkait dalam buku ini. Sampiran pantun diperkaya dengan nama-nama, kata atau istilah yang ada di sekitar penulis (bahasa daerah penulis pantun), sedangkan isi tetap menggunakan bahasa Indonesia.

Dikutip dan dilansir dari pemaparan materi dalam suatu Live Zoom Maman S.Mahayana dan makalah yang Ia sampaikan, bahwa sampiran dan isi tidak harus ada kaitan logis. Jika sampiran tak ada kaitannya dengan isi, sebagaimana yang dikatakan Sutardji Calzoum Bachri dan beberapa peneliti lain, maka tiadanya perkaitan itu dalam konteks semantik.

Tetapi, sampiran penting artinya ketika pendengar atau pembaca merasa akrab dengan kata-kata dalam sampiran. Oleh karena itu, fungsi sampiran sebagai lanjaran memasuki isi, bergantung pada pemahaman si pemantun terhadap dunia persekitarannya.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa sampiran dalam pantun bermain dalam konteks lokalitas, sementara isi, bisa menyampaikan pesan yang khas berkaitan dengan kultur tempatan, bisa juga bermakna universal ketika pantun itu menyampaikan problem kemanusiaan.

Pantun merupakan salah satu jenis paling unik dan khas di dunia dan asli berasal dari Melayu. Pantun kemudian menyebar ke Nusantara, lalu muncul dalam berbagai bahasa daerah, hingga kemudian menyebar ke mancanegara.

Keunikannya Pantun bukan hanya terletak pada bentuknya yang mengandungi sampiran dan isi dengan bunyi akhir a-b-a-b, melainkan pemakaiannya yang tidak terikat oleh ruang dan waktu, batas usia, agama, etnik, atau suasana. Pantun bisa muncul begitu saja dalam suasana sakral yang penuh khidmat atau di warung kopi.

Begitulah pantun, Ia bisa menyelusup di antara fatwa-fatwa khotbah Jumat atau sekadar celotehan anak-anak muda yang sedang menggoda anak gadis.Semangatnya sederhana. Pantun dapat digunakan sebagai alat komunikasi, untuk menyelusupkan nasihat atau wejangan, atau bahkan untuk melakukan kritik sosial, tanpa mencederai perasaan siapa pun. Itulah kelebihan pantun.

"Pantun bukan sahaja digunakan sebagai alat hiburan, kelakar, sindiran, melampiaskan rasa rindu dendam antara bujang dengan dara, tetapi yang lebih menarik ialah peranannya sebagai media dalam menyampaikan tunjuk ajar," kata Tenas Effendy da;am buku Khazanah Pantun Melayu Riau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun